Surabaya (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menilai mal pelayanan publik di Kota Surabaya, Jatim, perlu dicontoh daerah lain di Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi mewahnya dan cepatnya Mal Pelayanan Publik di Surabaya ini," kata Menpan saat berkunjung di Mal Pelayanan Publik, Siola, Surabaya, Rabu.

Saat berkunjung, Menteri Anas didampingi langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan juga Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono.

Di Mal Pelayanan Publik tersebut, dia meninjau beberapa konter pelayanan dari berbagai instansi. Bahkan, dia juga sempat menyapa warga yang sedang mengurus perizinan dan memanfaatkan kemudahan pelayanan di tempat tersebut.

"Saya lihat ini sudah ada wajah baru, termasuk sudah ada klinik investasinya dan juga beberapa pelayanan barunya,” kata Menteri Anas.

Bagi Menpan RB, Mal Pelayanan Publik itu adalah mandat dari presiden, karena etalase dari pelayanan publik adalah seperti mal ini. Menurut dia, presiden sudah menyampaikan kepada Kemenpan RB bahwa reformasi birokrasi itu bukan tumpukan kertas dan tidak boleh dipersulit, maka reformasi birokrasi itu harus langsung berdampak manfaatnya bagi warga.

"Nah, Mal Pelayanan Publik ini dampaknya langsung terasa bagi warga, apalagi Mal Pelayanan Publik yang pertama di Indonesia itu dimulai dari Jawa Timur," ujar dia.

Oleh karena itu, dia berharap ke depannya kabupaten atau kota harus memiliki Mal Pelayanan Publik semacam ini. Tentunya, tidak harus semewah yang ada di Surabaya ini.

"Kalau di Surabaya ini top, tempatnya nyaman dan sangat bagus. Bahkan, saya tanya ke warga yang mengurus di sini, ternyata prosesnya cepat dan sangat puas. Jadi, ini perlu dicontoh daerah lainnya bagaimana pelayanan yang exellent bagi warganya," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Menteri Anas datang ke Surabaya untuk melihat langsung Mal Pelayanan Publik yang saat ini sudah berubah total dengan wajah barunya. Sebenarnya, kata dia, Menteri Anas ini ada acara, namun secara mendadak dia ingin langsung melihat Mal Pelayanan Publik di Siola ini. Makanya tadi juga sempat zoom di Siola ini.

"Jadi, beliau ini mendadak tadi, tiba-tiba telpon saya sudah di Surabaya dan mau ke Mal Pelayanan Publik. Beliau mengaku ingin mengecek langsung Mal Pelayanan Publik ini. Setelah di sini, alhamdulillah beliau kaget karena memang sekarang sudah berubah total. Kini lebih nyaman dan ada klinik investasi-nya juga, pengurusannya juga bisa lebih cepat," kata Wali Kota Eri.

Ke depan, Wali Kota Eri ingin membentuk Mal Pelayanan Publik di tingkat kelurahan, apalagi sekarang ini sudah ada pelayanan di Balai RW yang semakin mempermudah dan mendekatkan pelayanan kepada warga. "Makanya, semua Balai RW di Surabaya saat ini kita minta perbaiki semuanya," ujar dia.

Selain itu, Wali Kota Eri juga mengakui bahwa tadi sangat banyak apresiasi dari Menteri Anas terkait Mal Pelayanan Publik itu. Namun, semua apresiasi itu sebenarnya bukan menjadi sebuah kebanggaan buat Surabaya, karena ini memang kewajiban Pemkot Surabaya kepada warganya.

"Sebenarnya, penghargaan dan apresiasi itu adalah wujud cinta Pemkot Surabaya kepada warganya yang tentu didukung penuh oleh DPRD Surabaya. Tanpa ada sinergi yang hebat antara pemkot dengan DPRD, tentu semua ini tidak mungkin bisa terwujud. Karena adanya dukungan yang luar biasa dari dewan, maka inilah yang kita berikan kepada warga Kota Surabaya,” kata Eri.

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022