Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memaparkan upaya Pemerintah Kota Jakarta Utara mengantisipasi cuaca ekstrem di Jakarta yang telah dilaksanakan sejak dua hingga tiga bulan lalu oleh jajaran petugas Satuan Pelaksana Suku Dinas setempat.

"Kami antisipasi cuaca ekstrem bukan sekarang, 2-3 bulan lalu sudah antisipasi, sudah pengecekan pompa-pompa, sarana-sarana, posko di tingkat kelurahan, kecamatan, kota," kata Ali di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

 Selain itu juga pembersihan saluran-saluran air, normalisasi termasuk untuk waduk-waduk.

Ali menambahkan, antisipasi terhadap cuaca ekstrem terus dilakukan. Pihaknya tidak hanya menunggu ketika hujan datang, lalu bergerak.

Selama dua hingga tiga bulan itu, pompa air terus ditambah jumlahnya. Tanggul-tanggul ditinggikan sehingga air tidak singgah ke permukiman warga, tapi mengalir ke kantong-kantong air dan sampai ke laut.

Baca juga: DKI genjot penanaman mangrove untuk kendalikan rob di pesisir Jakarta
Baca juga: Banjir rob masih membayangi warga di Utara Jakarta

Ada beberapa kantong-kantong air yang dialirkan, seperti Waduk Belibis yang sekarang sudah dimaksimalkan dengan kekuatan lebih permanen. "Kalau tahun lalu kan kami keruk dulu untuk penampungan air, sekarang mulai permanen," kata Ali.

Ali berharap peninggian tanggul dermaga kapal pelayaran rakyat Pelabuhan Sunda Kelapa terus berlanjut. "Agar ketika rob terjadi cukup tinggi, pemukiman warga di sekitarnya, seperti RW 08 Kelurahan Ancol, tidak lagi tergenang air," katanya.

Kemudian terkait pembangunan tanggul tangkapan air (polder) di Kelapa Gading, Ali berharap proyek tersebut bisa selesai lebih cepat agar pada Desember bisa digunakan.

Semula pekerjaan pembangunan Polder Artha Gading ditargetkan rampung pada 3 Desember 2022. Program antisipasi genangan itu diinisiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air.

Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pembangunan rumah pompa termasuk "landscape', tanggul waduk, saluran penghubung dengan "box culvert" serta pintu air.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022