Jakarta (ANTARA) - Camat Cilandak Djaharuddin menduga penyebab tembok ambruk di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, akibat debit air meningkat dan arus yang deras.

"Roboh tembok pembatas sekolah, anak-anak lagi bermain saat hujan. Iya tembok terseret arus banjir kemudian roboh," kata Djaharuddin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Polsek: Tiga orang tewas akibat tembok ambruk di Cilandak

Djaharuddin menjelaskan kejadian sekitar pukul 14.00 WIB ketika persiapan jam pulang sekolah dan beberapa anak ada yang menunggu jemputan.

Adapun disebutkan tim Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah mengecek kembali bangunan roboh tidak ada yang terjebak.

Namun berdasarkan informasi sementara, ada tiga korban yang meninggal dunia akibat tembok sekolah setinggi satu meter ambruk tersebut.

Baca juga: Petugas Damkar tangani tembok sekolah ambruk di Pondok Labu

Hingga kini, dari pihak kecamatan dan kepolisian masih menangani semua korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Prikasih.

Pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai data para korban lantaran masih berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

"Saat ini sedang melakukan penyedotan karena kan genangan air tinggi di dalam sekolah. Kan dia letaknya cekung ke dalam," tuturnya.

Baca juga: Pengendara sepeda motor tewas tertimpa tembok ambruk

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022