Jakarta (ANTARA) - Persita Tangerang tetap menjalani latihan rutin seiring dengan penghentian sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 imbas dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Manajer Persita I Nyoman Suryanthara, melalui laman resmi klub, Jumat, menyebutkan pemain tetap berlatih sesuai dengan program yang diberikan sang pelatih, Alfredo Vera.

"Para pemain akan tetap berlatih sesuai program dari pelatih. Pada intinya kami menghormati dan menunggu keputusan dari pihak terkait," kata Nyoman.

Nyoman berharap kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan setidaknya 131 orang adalah yang terakhir kali di kancah persepakbolaan nasional.

Karena itu, Nyoman berharap adanya pembenahan dan evaluasi dilakukan dari segala pihak agar pertandingan berjalan aman dan nyaman untuk siapapun yang datang ke stadion.

"Kami sangat menyesalkan kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mewakili keluarga besar Persita Tangerang saya menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban Aremania," ujarnya.

Baca juga: Polri beberkan kronologi tragedi Kanjuruhan

Mengenai keputusan dihentikannya sementara Liga 1 2022/2023 selama dua pekan, Nyoman menghormati keputusan tersebut, sekaligus penghormatan terhadap keluarga korban yang tengah berduka.

"Tentu situasi ini bukan yang kami harapkan terjadi. Kemanusiaan diatas segalanya, sepakbola seharusnya olahraga yang menyenangkan untuk semua pihak," kata Nyoman.

Untuk saat ini, klub berjuluk Pendekar Cisadane itu akan menunggu keputusan lebih lanjut dari operator Liga 1, dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru.

"Kami menghormati keputusan dari LIB sebagai operator kompetisi untuk penghentian sementara Liga 1. Saya berharap juga kejadian ini menjadi yang terakhir dan kita bisa menemukan solusi terbaik soal masalah keamanan di stadion dan saat pertandingan berlangsung," pungkasnya.

Baca juga: Semua klub sepakat Liga 1 dan 2 Indonesia ditunda

Tragedi Kanjuruhan menelan korban sebanyak 131 orang, dua di antaranya anggota polisi usai laga Arema FC selaku tuan rumah yang dikalahkan Persebaya dengan skor 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) lalu.

Sebenarnya laga tersebut hanya ditonton Aremania, suporter Arema, namun terjadi kericuhan setelah suporter turun ke lapangan yang berbuntut ditembakkannya gas air mata oleh polisi menyebabkan kepanikan penonton.

Akibatnya, 131 penonton tewas akibat sesak nafas, berdesak-desakan, dan terinjak-injak setelah menumpuk di pintu keluar yang masih tertutup.

Baca juga: Pelatih Persita pastikan semua pemain siap tempur

 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022