Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara aksi Women's March mengatakan mereka telah merencanakan 450 aksi unjuk rasa di seluruh Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (8/10) untuk menuntut hak aborsi.

Ratusan aktivis pendukung hak aborsi menuju Folger Park di sebelah tenggara Washington DC sebelum berjalan ke Capitol Hill pada siang hari.

"Kami tidak akan mundur, kami tidak akan mundur," seru para partisipan aksi Women's March saat sekelompok kecil demonstran yang mengusung opini berseberangan muncul di sekitarnya untuk menyebarkan pesan mereka.
 
   Aksi unjuk rasa yang menyerukan hak aborsi juga diadakan di New York City, Charlotte, Phoenix, Seattle, Milwaukee, dan kota-kota lainnya


Mahkamah Agung AS pada akhir Juni lalu membatalkan putusan Roe v. Wade, yang menghapuskan perlindungan konstitusional atas hak aborsi bagi perempuan.

Seratus hari sejak pembatalan putusan yang dibuat pada 1973 silam itu, 66 klinik di AS berhenti menyediakan jasa aborsi, menurut sebuah analisis yang dirilis oleh Guttmacher Institute, sebuah wadah pemikir (think tank) yang berfokus pada hak aborsi. Lebih lanjut analisis tersebut menambahkan bahwa hampir 22 juta (29 persen) wanita usia reproduksi tinggal di negara bagian yang melarang aborsi atau membatasi aborsi di usia kehamilan enam pekan.

Aborsi menjadi salah satu isu yang paling memecah belah di AS dan diperkirakan menjadi isu utama bagi para pemilih AS dalam pemilihan umum paruh waktu pada November mendatang, demikian Xinhua dikutip Senin.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022