Sudah kita terapkan di Setu Babakan karena banyak UMKM kecil
Jakarta (ANTARA) -
Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) telah mengembangkan silika pengawet makanan berbahan dasar nata de coco atau air kelapa.
 
"Jadi kita buat bagaimana air kelapa dijadikan nata de coco, kemudian nata de coco itu dijadikan silika pengganti dari pengawet makanan," ucap Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) Dr. Tipri Rose Kartika saat ditemui ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Silika berbahan dasar nata de coco ini sudah diterapkan di kawasan UMKM Setu Babakan Jakarta untuk mengawetkan makanan dalam kemasannya seperti kerak telor atau kembang goyang.
 
"Silika itu sudah ready dan sudah kita terapkan di Setu Babakan karena banyak UMKM kecil, dengan adanya silika berbahan nata de coco itu bisa memperpanjang kelayakan dari makanan tersebut," ucapnya.
 
Selain membuat silika pengawet makanan, bahan dasar nata de coco ini juga sedang dikembangkan menjadi bahan untuk membuat kemasan yang ramah lingkungan atau biodegradeble.
 
"Kebetulan juga mau dikembangkan pakai nata de coco tersebut untuk packaging-nya, biar go green. Ini masih dalam penelitian," ucap Direktur yang akrab disapa Oca ini.
 
Penelitian yang dilakukan oleh dosen ini juga turut melibatkan mahasiswa dengan harapan ilmu yang didapat bisa langsung diturunkan dan bekerjasama dengan industri.
 
"Mahasiswa bantu karena kita juga ada aturan bahwa kita harus melibatkan mahasiswa supaya ilmunya turun-menurun dan juga melibatkan industri, kalau tidak bersama industri tidak akan jalan juga," jelasnya.
 
Selain pembuatan silika pengawet makanan yang sudah diuji kepada publik, alumni mahasiswa Polimedia juga sudah ada yang berkarir di industri animasi dan multimedia yang cukup menghasilkan.
 
"Senang sih ya lihat anak-anak itu punya bisnis dan selalu saya ingatkan untuk punya passion di situ," ucapnya.

Baca juga: Polimedia Jakarta pamerkan karya mahasiswa pada Dies Natalis ke-14

Baca juga: Polimedia lakukan transformasi pendidikan tinggi vokasi melalui Bangga

Baca juga: Kampus diminta "link and match" dengan industri lahirkan wirausaha

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022