Banda Aceh (ANTARA) - Ribuan pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing menyusul surutnya banjir yang melanda 19 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

"Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Aceh Timur, kini sudah berangsur surut. Ribuan warga yang sebelumnya mengungsi, kini sudah pulang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Selasa.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak dan 4.949 jiwa mengungsi dan 1.718 rumah di daerah itu terdampak akibat banjir menyusul hujan lebat di daerah tersebut.

Baca juga: BPBD sebut 68 RT di Jakarta sudah surut Senin petang

Berdasarkan data sementara, banjir melanda 19 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Titik pengungsi di antaranya balai pertemuan maupun meunasah dan masjid serta rumah-rumah yang berada lebih tinggi.

Setelah kembali, kata Ashadi, masyarakat mulai membersihkan rumahnya yang sebelumnya terendam banjir. Begitu juga rumah ibadah, perkantoran pemerintahan, baik desa maupun kecamatan sudah mulai dibersihkan.

Baca juga: Banjir di empat kecamatan di Lebak surut

“Meskipun banjir sudah surut, kami tetap mengimbau masyarakat mewaspadai banjir susulan karena potensi hujan lebat diprakirakan masih melanda pantai timur Provinsi Aceh, termasuk wilayah Kabupaten Aceh Timur," kata Ashadi.

Selain itu, Ashadi mengatakan pihaknya masih menunggu laporan kerusakan akibat banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Aceh Timur. Selanjutnya, laporan tersebut diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

Baca juga: Hutama Karya sebut genangan air di Tol JORR-S telah surut

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur Elfiandi mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik ke semua wilayah terdampak banjir.

“Bantuan logistik seperti beras, telur, mi instan , dan lain-lain sudah kami salurkan. Termasuk bantuan logistik dari pemerintah provinsi, juga kami salurkan kepada korban banjir," kata Elfiandi.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022