jangan sampai tidak
Jakarta (ANTARA) - Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan anggaran pengurangan risiko (mitigasi) banjir senilai Rp6 miliar secara tepat dan efektif terkait cuaca ekstrim yang melanda Jakarta.

Pasalnya, kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiantoro, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan mengenai hujan intensitas tinggi di sejumlah wilayah di Jakarta, sehingga upaya pencegahan dan penanganan potensi banjir BPBD seharusnya benar-benar matang.

"Jadi APBD perubahan tahun 2022 ini harus memastikan kegiatan mitigasi penanganan korban banjir, jangan sampai tidak. Apapun itu harus antisipasi untuk korban banjir," ujar Karyatin dalam keterangan DPRD DKI Jakarta yang diterima di Jakarta, Rabu.

Karyatin juga mengingatkan bukan hanya BPBD yang memiliki kewajiban dalam melakukan pencegahan dan penanganan bencana banjir yang mengancam Jakarta, namun juga harus bersinergi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), dan Dinas Sosial (Dinsos).

"Intinya semua harus berkaitan. Bahwa semua SKPD yang terkait ini harus mempersiapkan sedini mungkin untuk memitigasi kemungkinan yang tidak kita harapkan akibat cuaca yang semakin ekstrem," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta Marulitua Sijabat menyampaikan sejauh ini pihaknya telah siap menghadapi ancaman cuaca ekstrem dengan potensi banjir di Ibu Kota.

Mulai dari menyiagakan 267 personel di tiap kecamatan dan kelurahan, hingga kesiapan dana sebesar Rp6 miliar untuk menyediakan stok pengaman (buffer stock) beberapa alat serta logistik bagi warga yang terdampak banjir.

"Buffer stock ini terdiri dari makanan siap saji, kemudian kebutuhan lainnya seperti perlengkapan mandi, pakaian, kemudian juga makanan ringan, serta air mineral. Itu sudah kita siapkan juga dengan tenda dan terpal bilamana dibutuhkan ke lokasi pengungsian," ujar Marulitua.

Warga yang wilayahnya terdampak banjir pun kata dia, diimbau untuk segera melapor ke layanan telepon darurat 112 agar bisa secepatnya diberikan bantuan.
Baca juga: BPBD DKI sebar petugas TRC untuk antisipasi banjir susulan
Baca juga: Saringan Ciliwung cegat sampah 20 ton ke Pintu Manggarai dan Karet
Baca juga: Jaktim bangun saluran air untuk antisipasi banjir di Duren Sawit

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022