Sangihe, Sulut (ANTARA) - Staf ahli Bawaslu, Masykurudin Hafid, menyebutkan, momentum demokrasi adalah membangun keakraban lebih luas diantara masyarakat.

"Makna asli dari demokrasi itu sendiri yaitu membangun keakraban lebih luas di kalangan masyarakat," kata dia, saat memberikan materi secara virtual dalam rapat sosialisasi yang digelar oleh Bawaslu Sangihe, di Tahuna, Rabu.

Baca juga: Puan: Tugas bersama bangun peradaban demokrasi menjaga martabat bangsa

Menurut dia, pemilihan umum yang sementara berlangsung saat ini harus dijadikan momentum pelayanan sebagaimana kasih yang diajarkan dari setiap pemeluk agama masing-masing.

Dalam pemilihan umum tidak boleh lagi ada perdebatan yang saling menjatuhkan dan menghina calon atau pasangan lainnya sebab hal itu tidak bermanfaat.

Baca juga: Direktur Ormas: Pemuda bangun demokrasi jelang tahun politik 2022

Sebab makna asli dari pemilihan umum adalah memupuk toleransi yang semakin kuat dalam perbedaan pilihan.

Karena itu kata dia, semua warga masyarakat yang memiliki hak pilih harus terlibat aktif dalam setiap tahapan pemilihan umum.

Upaya Bawaslu yang mengedepankan pencegahan harus didukung oleh semua masyarakat, sebab penyelesaian pelanggaran secara hukum bukan hal yang utama.

Baca juga: Analis politik: oposisi berperan bangun keseimbangan

Dia berharap melalui upaya pencegahan yang terus digaungkan Bawaslu, tahapan pemilihan umum serentak yang sementara berlangsung saat ini dapat menjadikan pemilihan umum semakin baik dan juga memupuk toleransi di kalangan masyarakat di tengah perbedaan pilihan, tambah dia.

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022