Jayapura, (ANTARA News) - Proses abrasi mengancam pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua yang selama ini menjadi tempat rekreasi masyarakat dan wisatawan mancanegara semakin parah yang dikhawatirkan kelak terjadi gelombang pasang mengancam penduduk di sekitarnya. Wartawan ANTARA, Rabu (13/4) melaporkan, pantai Hamadi yang terletak di dekat Pasar Induk Entro, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura dan Lantamal V Jayapura itu kini rusak semakin parah akibat abrasi laut Samudera Pasifik. Pepohonan seperti kelapa, pandan pantai, hutan bakau dan tumbuhan lainnya telah dihantam gelombang air pasang hingga tepian jalan raya yang kelak menghubungkan Kota Jayapura ke Koya, arah timur menuju Papua Nugini (PNG). Jalan yang dibangun menelan dana miliran rupiah lima tahun lalu itu pun retak-retak. Abrasi air pasangan itu menyapu bersih kuburan penduduk asli suku Tobati, Kayu Pulo dan suku Engros. Sebagian kecil menunggu waktunya habis terbawa arus pasang. Pemondokan yang dibuat Dinas Pariwisata Kota Jayapura pun tinggal puing-puing bahkan sebagian besar telah terbawa gelombang arus pasang, padahal pondok-pondok tersebut dipungut biaya Rp50.000/KK. Akibat bencana alam itu, penduduk setempat menagih para pengunjung bervariasi antara Rp50.000-Rp80.000, tetapi tidak ada pondok-pondok. Sejumlah pengunjung yang ditemui mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura dan Pemprov Papua segera mengambil langkah melakukan reboisasi atau pembuatan tembok penyanggah mengurangi pengikisan gelombang pasang. Sebab, bila tidak cepat diatasi, maka ribuan pedagang dan sopir angkutan umum di terminal Entrop serta dua kampung di Teluk Yotefa, yaitu Kampung Tobati dan Engros kelak dihantam gelombang air pasang. Arah Teluk Yotefa ke Kampung Tobati dan Kampung Engros masih terdapat hamparan hutan bakau (mangrove-Red), walaupun hutan bakau di kawasan pasar dan terminal Entrop habis dibabat demi pembangunan. Kawasan Entrop dibuka ketika Izac Hindom menjadi Gubernur Irian Jaya tahun 1982-1987 telah berdiri bangunan gudang-gudang penampungan bahan bangunan, bahan makanan, pertokoan, pusat perbelanjaan, hotel serta puluhan bar, cafe dan restoran akan terancam bila terjadi gelombang pasang dari pantai Hamadi. Pantai Hamadi merupakan salah satu tempat rekreasi terpanjang setelah pantai Base G dan pantai Holtekamp selalu diminati penduduk setempat maupun wisatawan mancanegara ketika hari libur resmi.(*)

Copyright © ANTARA 2006