Canberra (ANTARA) - Mantan Menteri Federal Australia untuk Perdagangan dan Investasi, Andrew Robb, meyakini kondisi dasar perekonomian China cukup kuat untuk menghadapi kesulitan ekonomi global pascapandemi COVID-19.

"Apa yang kami dengar dari beberapa pakar sangat menggembirakan, karena jika Anda melihatnya selama 20 tahun terakhir, pertumbuhan di China telah mendorong pertumbuhan di dunia," ujar Robb, yang ikut berpartisipasi dalam Networking Day of the Australia China Business Council (ACBC) pada 14 September. Ajang ACBC Canberra Networking Day digelar pada 13-15 September.

Mantan menteri itu menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas China-Australia atas nama pemerintah Australia pada 2015 lalu. Dia mengatakan bahwa sejak perjanjian perdagangan bebas tersebut mulai berlaku pada Desember 2015, perdagangan antara kedua negara tumbuh secara signifikan.

"Itu merupakan hubungan perdagangan terbesar kami," katanya kepada Xinhua. "Dan ini sungguh merupakan fondasi penting untuk memulai pemulihan ekonomi."

Menggambarkan ekonomi China dan Australia sebagai dua hal yang "saling melengkapi," Robb mengaku senang melihat hubungan antara kedua negara menjadi semakin baik. "Itu menyuntikkan antusiasme dan optimisme tentang hubungan tersebut. Semoga saja (hubungan) ini akan terus berkembang."

Sementara itu Ketua Komite Keterlibatan Global Dewan Bisnis Australia, Warwick Smith, mengatakan bahwa suasana pertemuan ACBC Canberra Networking Day itu "kuat dan positif."

Smith menekankan bahwa China dan Australia memiliki hubungan yang panjang dan mendalam.

Dia menilai masyarakat China dan masyarakat Australia memiliki pemahaman yang mendalam dan ketertarikan yang tak pernah luntur terhadap budaya satu sama lain dan masa depan mereka.

"Dalam periode mendatang ketika pandemi sudah tidak ada dan aktivitas perjalanan dapat kembali dimulai di kedua arah, kita akan melihat hubungan antar-masyarakat meningkat dan berkembang," imbuhnya.

Kepada Xinhua, CEO Treasury Wine Estates, Tim Ford, mengatakan bahwa peran yang dimainkan oleh pebisnis adalah untuk "melanjutkan hubungan antara bisnis Australia dan China yang telah dimiliki dan terus memeliharanya terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ada."

China merupakan pasar yang besar bagi perusahaan Ford, yang mulai memproduksi wine bersumber dan dibuat di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut, tahun ini.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan industri wine di China," katanya.

Tahun ini menandai peringatan 50 tahun peresmian hubungan diplomatik antara China dan Australia.

"Kami merasa kondisinya akan luar biasa untuk 50 tahun mendatang, " ujar Ford seraya menekankan bahwa kerja sama China dan Australia akan menyejahterakan kedua negara,

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022