"Minimal ada penanganan sementara atau penanganan jangka pendek yang dilakukan untuk minimalisasi risiko bencana banjir," ucap Mohamad Irwan, di Sigi, Kamis.
Baca juga: Sigi gandeng multi pihak tingkatkan kesiapsiagaan warga hadapi bencana
Ia mengatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sigi dan Kota Palu sejak Selasa (11/10) membuat air Sungai Gumbasa di wilayah Kecamatan Gumbasa meluap dan mengikis daratan yang menjadi jalan poros Palu-Kulawi tepatnya di Desa Pakuli Utara.
Akibatnya, kata dia, jalan poros Palu-Kulawi di Desa Pakuli Utara terputus yang kemudian berdampak pada mobilitas masyarakat dan distribusi logistik dari Sigi ke Palu atau sebaliknya.
"Tentu hal ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat, apalagi jalur alternatif yang digunakan harus berputar melewati Jalan Poros Palu Bangga," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Sigi normalisasi sungai di wilayah Palolo cegah banjir
Ia mengakui bahwa pihaknya bersama Kepala BWSS III telah meninjau lokasi terdampak erosi di Desa Pakuli Utara pada Rabu (12/10). Dalam peninjauan itu, ia meminta kepada Kepala BWSS III untuk melakukan langkah-langkah penanganan jangka pendek agar jalur transportasi yang terputus dapat kembali normal.
Irwan mengakui bahwa daerah yang dipimpinnya rentan terhadap bencana alam berupa banjir bandang dan longsor, gempa dan likuefaksi. Kerentanan itu, sebut dia, harus diikutkan dengan mitigasi fisik yang tentu dilakukan dengan bersinergi multipihak termasuk dengan BWSS.
Menurut dia, upaya BWSS dalam membangun infrastruktur sungai dengan normalisasi dan pembangunan dinding penahan erosi menjadi satu upaya mengurangi risiko bencana.
Baca juga: Pemkab Sigi optimalkan program Sigi hijau cegah banjir dan longsor
Pada bulan September 2022 bencana yang sama juga terjadi, saat itu air Sungai Gumbasa mengikis daratan yang kemudian membuat jalur transportasi terputus. Tidak hanya itu, meluapnya air Sungai Gumbasa pada September 2022 juga membuat sedikitnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022