"Pada awal pekan lalu, kami berhasil menyelamatkan satu individu orangutan yang masuk perkebunan warga di Desa Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan," kata Kepala SKW II BKSDA Pangkalan Bun Dendi Sutiadi di Pangkalan Bun, Jumat.
Informasi adanya orangutan itu diterima pihaknya dari pemilik lahan, melalui laporan yang diterima staf Taman Nasional Tanjung Puting SPTN II Pembuang Hulu.
Setelah melakukan penyelamatan terhadap orangutan tersebut, pihaknya langsung membawanya ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Pangkalan Bun untuk dilakukan pemeriksaan.
"Orangutan berjenis kelamin jantan yang kita selamatkan berumur sekitar 25 tahun dan berat badannya 65 kilogram. Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan tersebut, ditemukan peluru senapan angin di dagu, pipi kiri dan paha sebelah kanan yang berhasil kita keluarkan," katanya.
Setelah kondisi dinyatakan dalam kondisi sehat, pihaknya melakukan pemasang microchip di tubuh orangutan tersebut agar bisa dilakukan pemantauan dan memastikan keselamatannya.
"Saat ini, orangutan tersebut sudah kita lakukan pelepasliaran di kawasan hutan margasatwa Lamandau," kata Deni.
Dia pun juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memelihara, menangkap membunuh satwa yg dilindungi UU melanggar Pasal 21 ayat 2 huruf b UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
"Kami ingatkan, apabila ada ditemukan yang melanggar pasal di atas itu, sangsi pidana ancaman 5 tahun penjara," tegasnya.
Dia mengatakan apabila ada konflik satwa liar, agar masyarakat bisa menghubungi call center SKW II Pangkalan Bun di 085390373183 atau BALAI KSDA Kalteng Call center 08115218500.
SKW II BKSDA Pangkalan Bun Kalimantan Tengah sendiri melingkupi lima wilayah kerja yakni Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamadau, Sukamara, dan Kotawaringin Barat.
Baca juga: BKSDA SKW II Pangkalan Bun telah melepasliarkan 11 orangutan ke alam
Baca juga: Mendes PDTT apresiasi BUMDes Penyang fokus konservasi orangutan
Baca juga: Bupati Langkat: Festival Orangutan bangkitkan wisata Bukit Lawang
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
