Jakarta (ANTARA) - Startup pengelolaan sampah Waste4Change meraih pendanaan Seri A senilai 5 juta dolar AS yang dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama, serta diikuti oleh sederet investor lain, yakni Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV, dan Urban Gateway Fund.

  Startup yang didirikan sejak 2014 itu akan menggunakan modal baru tersebut untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga 100 ton per hari dalam 18 bulan ke depan, serta mencapai lebih dari 2.000 ton per hari dalam lima tahun ke depan.

  Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano dalam keterangan di Jakarta, Jumat, menjelaskan sektor pengelolaan sampah Indonesia masih terus berkembang dengan tingkat daur ulang yang hanya 11-12 persen berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

  "Dibandingkan dengan apa yang kami alami di tahun 2014, pasar saat ini semakin matang. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk memberikan solusi dalam setiap kebutuhan pengelolaan sampah," katanya.

  Perluasan jangkauan dan peningkatan kapasitas pengelolaan sampah akan melibatkan pengintegrasian lebih banyak teknologi digital ke dalam proses pemantauan dan perekaman aliran pengelolaan limbah dan otomatisasi fasilitas pemulihan material.

Baca juga: Sukin & Sociolla lanjutkan gerakan "Waste Down Kindness Up" Waste4Change juga akan memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal di Indonesia yang saat ini didukung oleh pemulung, bank sampah, kios sampah, dan pengumpul sampah.

  "Kami bekerja sama dengan pemodal ventura terbaik di sektor teknologi. Semua investor kami menanggapi ESG dengan serius dan bersedia berbagi wawasan mereka dengan kami dalam menciptakan solusi pengelolaan limbah terbaik," katanya.

  Startup tersebut hadir di 21 kota di Indonesia, mengelola lebih dari 8.000 ton sampah per tahun. Perusahaan telah mengumpulkan sampah dari 100+ klien B2B dan 3.450+ klien rumah tangga. Sejak 2017, telah memperoleh skor CAGR 55,1 persen.

  Sementara itu, Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan Waste4Change adalah pionir yang menyediakan solusi pengelolaan sampah end-to-end.

  "Perusahaan ini telah mencapai kecocokan pasar produk dan memiliki potensi untuk berkembang di seluruh negeri. Waktu perusahaan juga ideal, karena pemerintah Indonesia menginginkan setidaknya pengurangan 30 persen di sumbernya, dengan 70 persen sisanya ditangani pada tahun 2025," kata Pandu.

Baca juga: Jawa Barat gandeng Waste4Change atasi sampah di tiga daerah Pemerintah sendiri baru-baru ini meluncurkan program Indonesia Bersih Sampah 2025 yang diresmikan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia 97/2017.

  Aturan ini mewajibkan semua pihak untuk mendukung realisasi pengurangan sampah 30 persen dari sumbernya (termasuk pemilahan sampah ke tempat sampah terpisah sehingga sampah tertentu dapat diolah menjadi produk daur ulang yang berbeda) dan 70 persen sampah diolah. Target agresif pemerintah perlu dicapai sebelum akhir tahun 2025.

   

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022