Istanbul (ANTARA) - Sebuah ledakan di tambang batu bara di Provinsi Bartin di Turki utara pada Sabtu menewaskan 22 orang, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca.

Namun, belum diketahui pasti jumlah orang yang masih terjebak dalam insiden yang terjadi saat 110 orang sedang bekerja di tambang itu.

Sebanyak 17 orang lainnya kini dirawat, cuit Koca di Twitter. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menuturkan saat terjadi ledakan, 49 orang sedang bekerja di 300-350 meter di bawah tanah, yang digambarkan sebagai zona berisiko.

"Ada orang-orang yang dapat kami evakuasi dari area tersebut. Ada yang tidak dapat kami evakuasi," kata Soylu kepada awak media di lokasi ledakan.

Menteri Energi Fatih Donmez mengatakan indikasi awalnya adalah ledakan disebabkan firedamp, istilah yang merujuk pada metana di tambang batu bara.

Tidak ada kebakaran yang terjadi di tambang dan ventilasi di dalamnya berfungsi dengan baik, ungkap Donmez, yang menambahkan bahwa terjadi longsor parsial di dalam tambang.

Baca juga: Lima kecelakaan tambang terjadi di China pada Juli, 15 tewas

Ledakan terjadi 300 meter di bawah pintu masuk sekitar pukul 15:15 waktu setempat, kata kantor gubernur Provinsi Bartin. Tambang tersebut merupakan milik perusahaan milik negara Turkish Hard Coal Enterprises.

Tayangan di televisi Turki memperlihatkan keluarga para penambang menyaksikan dari sela-sela kerumunan petugas kesehatan dan tim evakuasi di sekitar pintu masuk tambang. Sejumlah penambang berhasil diangkat dari dalam dan ditandu menuju ambulans.

Kantor jaksa Bartin mengatakan telah melakukan penyelidikan penyebab ledakan.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan akan berkunjung ke Bartin pada Sabtu. "Saya berharap agar tidak ada lagi korban jiwa, agar para penambang kami selamat dan semua upaya (penyelamatan) kami berhasil," katanya di Twitter.

Sumber: Reuters

Baca juga: Empat orang tewas dalam ledakan tambang batubara di Polandia

Baca juga: Ledakan tambang emas di Burkina Faso tewaskan 60 orang

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022