mangrove diharapkan dapat melindungi permukiman masyarakat dari abrasi pantai
Bandarlampung (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung melakukan penanaman mangrove di pesisir Kota Bandarlampung sebagai rangkaian dalam memperingati 42 tahun forum lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini.

"Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan sebagai upaya dan kontribusi Walhi untuk melindungi daratan di wilayah pesisir kota ini dari ancaman kenaikan permukaan air laut," kata Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri, di Bandarlampung, Sabtu.

Selain itu, ujar dia, penanaman pohon mangrove ini juga sebagai upaya penurunan emisi karena saat ini kondisi ekosistem mangrove di Bandarlampung yang sangat terbatas serta minim mendapat perhatian sehingga kondisinya cukup memprihatinkan.

"Penanaman pohon mangrove di Kelurahan Kota Karang ini sebanyak 500 batang," kata dia pula.

Baca juga: Walhi: Indonesia butuh regulasi khusus lindungi keberadaan mangrove
Baca juga: Walhi: Hutan mangrove pelindung alami dari ancaman kenaikan air laut

Irfan mengatakan bahwa pilihan lokasi penanaman di Kota Karang, sebab wilayah tersebut merupakan salah satu kawasan ekosistem mangrove yang berfungsi melindungi daerah pesisir di Kota Bandarlampung dan juga memiliki fungsi ekologis lainnya.

"Wilayah mangrove Kota Karang yang berada di zona sabuk hijau (green belt) ini memang memiliki fungsi yang sangat penting. Adanya mangrove diharapkan dapat melindungi permukiman masyarakat dari abrasi pantai dan ombak besar yang dapat mengikis wilayah daratan," kata dia lagi.

Menurutnya pula, pohon mangrove dapat berfungsi sebagai upaya mitigasi tsunami, mengingat kondisi Provinsi Lampung yang berada di zona lempeng tektonik aktif.

"Dengan banyaknya permukiman di wilayah pesisir Kota Karang tentunya jika keberadaan mangrove yang ada di lokasi tersebut rusak akan berpotensi berdampak besar terhadap keberadaan permukiman dan keberlangsungan hidup masyarakat wilayah pesisir," katanya pula.

Baca juga: DEB beberkan teknis pemasangan pipa bawah mangrove Tahura Bali
Baca juga: Komunitas Peselancar Bali bentangkan poster tolak LNG di mangrove

Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung Sukaryono mengatakan bahwa upaya penyelamatan mangrove yang ada satu-satunya di Bandarlampung itu harus terus dilakukan dan dilestarikan.

"Pengawasan ke depannya juga harus tetap dilaksanakan, karena mangrove di Kota Karang merupakan salah satu mangrove yang terakhir, maka harus kita jaga dan lestarikan. Penebangan dan perusakan mangrove di Kota Karang juga harus dihentikan karena akan berdampak bagi kita semua masyarakat Kota Bandarlampung," ujarnya lagi.

Baca juga: Walhi minta pemerintah selamatkan hutan mangrove yang rusak di Langkat

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022