"Kunci keberhasilan kami hari ini adalah saling percaya satu sama lainnya dan terus melakukan komunikasi," kata Dejan usai pertandingan.
Dejan menjelaskan pada laga final ini dirinya dan Gloria sempat mengalami kesulitan karena pasangan lawan juga tidak mudah menyerah. Bahkan lawan sempat unggul meski akhirnya bisa mengambil alih permainan.
Namun, lanjut Dejan, pada saat kondisi kritis tersebut ia tetap harus mempercayai rekannya dan tidak banyak berfikir dalam bermain. Menurutnya, jika terlalu banyak yang dipikirkan, bisa membuat permainan tidak lepas.
Baca juga: Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle tembus babak final IIC 2022
"Pada saat kondisi kritis saya berdoa, dan saling percaya dulu. Saya fokus ke diri saya dulu dan tidak banyak berpikir, kalau takut malah tidak lepas mainnya. Kemudian saya lakukan yang saya bisa dan yang terbaik," katanya menambahkan.
Sementara itu, Gloria menambahkan kemenangan tersebut merupakan salah satu titik awal perjuangan untuk tahun-tahun ke depan. Ia berharap, kemenangan itu bisa menjadi modal penting dalam menjalani kompetisi lain yang akan datang.
"Ini tidak bisa diungkapkan, satu sisi kami senang, tapi satu sisi ini awal perjuangan kami karena masih panjang di tahun-tahun ke depan," katanya.
Dejan/Gloria menembus partai final setelah pada babak semifinal mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Ghana Muhammad Al Ilham dan Indah Cahya Sari Jamil dengan skor 21-14 dan 21-14.
Dejan/Gloria merupakan pasangan Indonesia pertama menjadi juara pada turnamen bulu tangkis tersebut. Pemain lain yang akan berlaga pada partai final adalah ganda putri Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dan pasangan ganda putra Pramudya Kusumawardhana/Rahmat Hidayat.
Indonesia International Challenge 2022 yang digelar 11-16 Oktober tersebut, diikuti oleh 238 atlet dari 13 negara. Dan turnamen ini memperebutkan total hadiah 15 ribu dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Pramudya/Rahmat tantang ganda Jepang di final IIC 2022
Baca juga: Lanny/Ribka melaju ke final Indonesia International Challange 2022
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022
