Kota Bogor (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kembali ratusan pengungsi terdampak longsor di Gang Barjo, RT03/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor untuk memastikan kondisi mereka aman.

Mensos Risma yang datang bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada Senin (17/10) sore, menyapa warga di pengungsian di Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran sambil melihat situasi pengungsian dan ketersediaan perlengkapan.

"Ini jauh lebih baik kaau dibanding pengungsian lain biasanya di tenda, ini di tempat permanen kemudian saya juga kirim toilet, kemudian dekat dengan itu," kata dia.

Dia mengatakan pengungsian di Masjid Jami Nurul Ikhlas yang berarti permanen lebih bagus dan lebih aman daripada pengungsian pada umumnya yang menggunakan tenda.

Pada hari kejadian, Rabu (12/10) malam, Risma yang segera mendatangi lokasi longsor meminta pihak kecamatan segera memindahkan para pengungsi dari mushalla yang berjarak dekat dengan area longsor.

Baca juga: Evakuasi delapan korban longsor Kebon Kelapa selesai

Saat itu, pemerintah setempat segera berkoordinasi dengan pihak Yayasan Yayasan Rizki Danoe Gordhi untuk memindahkan para pengungsi ke Masjid Jami Nurul Ikhlas yang dikelolanya.

Lokasi masjid tersebut berada di depan Jalan Raya Veteran yang kondisinya jauh lebih tinggi dari lokasi longsor dan mudah mengakses jalan raya.

"Dari kemarin kita minta milih ya Pak Camat, yang ini, yang ini jadi lebih bagus memang dan menurut saya yang paling aman di antara lokasi yang dipilih kemarin gitu. Jadi lokasi ini menurut saya yang paling 'save' (aman)," ungkapnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, terdapat 139 orang dari 54 kepala keluarga yang mengungsi akibat longsor di Gang Barjo tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (12/10) sore yang menewaskan empat orang karena tertimbun longsoran dan empat orang selamat. Pencarian korban tewas membutuhkan waktu lima hari secara bertahap hingga Minggu (16/10) sore.

Material longsor berupa tanah dan bebatuan serta bongkahan bangunan dengan ukuran besar. Karena berada di lokasi gang sempit, BPBD dan Tim SAR gabungan tidak bisa membawa alat berat ke lokasi.

Sebanyak empat korban tewas akibat longsor itu akhirnya sulit ditemukan karena rata-rata tertimbun sedalam empat meter. Anjing pelacak didatangkan ke beberapa lokasi hingga akhirnya berhasil membantu Tim SAR menemukan korban.

Baca juga: Bima Arya pastikan langsung penanganan dua titik bencana
Baca juga: Pemkot Bogor normalisasi sungai dan siapkan lokasi relokasi
Baca juga: Satu korban longsor Kebon Kelapa Bogor belum ditemukan

Pewarta: Linna Susanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022