Solo (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengembangkan produk early warning system (EWS) yang bersifat inklusif untuk penyandang disabilitas.

Ketua Tim Pengabdian Dosen D-3 Teknik Informatika Sekolah Vokasi (SV) UNS Fendi Aji Purnomo di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan SV UNS bersama Pusat Studi Bencana (PSB) UNS mengembangkan alat peringatan dini banjir di Dusun Pecakaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Menurut dia, produk terapan peringatan dini banjir atau EWS inklusi ini memiliki fitur alarm yang diberikan kepada masyarakat difabel apabila terjadi kenaikan level air. Ia mengatakan fitur alarm ini berupa sirine dan lampu indikator.

Baca juga: SV UNS kembangkan aplikasi kesehatan terintegrasi

"Dengan sistem peringatan dini tersebut diharapkan masyarakat difabel dan komunitas tersebut dapat menerima peringatan dini banjir," katanya.

Ia mengatakan produk terapan alat EWS inklusi banjir tersebut dikembangkan menggunakan LoRA yang merupakan sistem komunikasi nirkabel untuk Internet of Things (IoT). LoRA menawarkan komunikasi secara jarak jauh dan berdaya rendah.

"Dengan teknologi ini maka biaya bulanan seperti pulsa sudah tidak perlu dilakukan. Catu daya EWS diambil dari tenaga matahari dan disimpan sehingga dapat beroperasi 24 jam," katanya.

Baca juga: UNS teliti strategi baru penanganan temper tantrum anak autis

Ia mengatakan, kegiatan pengabdian implementasi EWS inklusi tersebut diawali dengan observasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pecakaran.

Selain itu, dilakukan pula penentuan titik rawan banjir, pemasangan alat EWS banjir, uji coba, kalibrasi level peringatan, serta sosialisasi cara kerja alat EWS banjir, dan cara perawatan alat kepada masyarakat Desa Pecakaran.

Baca juga: Mahasiswa UNS ciptakan alternatif sumber energi berbasis biomassa

"Dukungan oleh pemerintah setempat sangat besar dalam implementasi alat EWS banjir di Desa Pecakaran dan diharapkan dapat membantu warga dalam peringatan dini sehingga masyarakat dapat bersiap-siap apabila terjadi kenaikan level air," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022