Lembaga think tank Zimbabwe, Ruzivo Media and Resource Center, berupaya melihat bagaimana investasi China, baik oleh pihak negara maupun perusahaan swasta, telah berdampak kepada Zimbabwe.
Penelitian tersebut dipresentasikan pada sebuah seminar tentang investasi China di Harare, ibu kota Zimbabwe, Senin (17/10).
"Dalam hal penelitian kami, kami berinteraksi dengan para kolega dari asosiasi bisnis dan sebagainya Kami menemukan bahwa ada lebih dari 250 pebisnis China yang beroperasi di Zimbabwe pada 2022, dengan bisnis yang berkisar dari perusahaan besar dan terkait negara hingga investasi swasta kecil," kata Tichaona Zindoga, pendiri Ruzivo Media and Resource Center.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa investasi China di Zimbabwe kini telah mencapai angka 10 miliar dolar AS, sedangkan lapangan kerja yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan China mencapai lebih dari 100.000.
Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan China di Zimbabwe telah melaksanakan portofolio program tanggung jawab sosial perusahaan yang masif dan beragam.
Ditempat yang sama di seminar tersebut, Duta Besar China untuk Zimbabwe Guo Shaochun memastikan komitmen China terhadap pembangunan Zimbabwe.
"China mendorong kehadiran lebih banyak perusahaan China yang mapan dan mampu untuk berinvestasi di Zimbabwe, berkontribusi bagi pembangunan Zimbabwe, dan meningkatkan volume serta kualitas investasi. Kami senang bahwa investasi swasta China menjadi kekuatan vital dalam memajukan ekonomi Zimbabwe."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Zimbabwe Frederick Shava mengatakan kerja sama bilateral antara Zimbabwe dan China telah membuahkan hasil.
"Perusahaan-perusahaan bisnis China telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan Produk Domestik Bruto negara ini di antaranya melalui penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, dan modernisasi sektor pertanian."
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
