Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menemukan tiga orang anak-anak di wilayah provinsi tersebut mengalami gagal ginjal akut misterius.

"Iya benar, ada tiga anak yang berumur di bawah 16 tahun. Sekarang lagi dalam proses pengobatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau Mohammad Bisri saat dikonfirmasi Rabu melalui sambungan telepon, Rabu (19/10).

Tiga orang anak yang mengalami gagal ginjal akut di wilayah Kepri itu berasal dari Kota Batam sebanyak dua orang dan satu orang dari Kabupaten Karimun.

Bisri menjelaskan, kasus gagal ginjal akut yang ditemukan pada tiga orang anak tersebut belum dapat diketahui apa penyebabnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) juga sedang menelaah terkait kasus gagal ginjal tersebut. Pihak Kemenkes juga belum memiliki kesimpulan mengenai kasus gagal ginjal akut yang dialami anak-anak itu.

"Semoga tim yang bertugas menelaah ini sudah punya kesimpulan yang menyeluruh akhir bulan ini. Jadi tidak simpang siur lagi," kata Bisri.

Baca juga: Pemerintah stop sementara obat diduga penyebab gagal ginjal akut

Bisri juga mengatakan bahwa Kemenkes RI juga telah menginstruksikan seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Namun Bisri mengakui pihaknya telah melakukan hal itu untuk tidak menggunakan obat berbentuk sirup atau cair. Selain itu, Dinkes Kepri telah membentuk tim secara umum untuk pengawasan terhadap obat-obat tersebut.

"Kita tidak bisa ambil kesimpulan sepotong-sepotong. Ini tak boleh, tarik, ini tarik. Tidak boleh begitu. Kita akan bekerjasama dengan BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) untuk pengawasan ini nantinya. Tapi kalau penarikan secara masif itu beda cerita," tegas Bisri.

Baca juga: Wamenkes: Penjualan obat sirup dihentikan sementara selama investigasi
Baca juga: BPOM beri panduan konsumsi obat sirup


Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022