Bandung (ANTARA) - PT Sari Kreasi Boga (SKB Food) Tbk menuntaskan akuisisi terhadap 54 persen kepemilikan saham perusahaan makanan cepat saji asal Sidoarjo, Jawa Timur, PT Lazizaa RahmatSemesta (LRS).

Penggunaan dana hasil IPO untuk menjadi pengendali perusahaan Food and Beverages (F&B) dengan produk unggulan Chicken and Pizza itu mencapai Rp16 miliar.

Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, mengumumkan aksi korporasi berupa akuisisi terhadap LRS ini sesuai dengan rencana awal sebagaimana tercantum dalam prospektus IPO Perseroan saat proses penawaran saham RAFI kepada publik baru-baru ini.

Alhamdulillah, kami bersyukur proses akuisisi Lazizaa Rahmat Semesta berjalan lancar sesuai harapan. Ini merupakan langkah strategis bagi SKB Food untuk semakin berkembang secara berkelanjutan dan jangka panjang dalam rangka terus memberikan nilai tambah kepada industri dan tentunya para pemegang saham,” ucap Eko Pujianto, Kamis.

Baca juga: Kiprah kebab Baba Rafi menjadi korporasi berkat kinerja manajemen muda

Penggunaan dana hasil IPO untuk akuisisi 54 persen saham LRS sampai saat ini, kata Eko, sebesar Rp16 miliar di mana akuisisi tersebut membuat SKB Food menjadi pemegang saham mayoritas di LRS yang otomatis menjadi anak perusahaan SKB Food.

“Melalui akuisisi ini SKB Food ingin mewujudkan diversifikasi produk, yakni tidak hanya kebab, tapi juga ayam. Lazizaa juga akan menguatkan lini operasional outlet, baik yang dimiliki oleh SKB Food maupun yang dimiliki Lazizaa sendiri,” kata dia.

Melalui aksi korporasi itu SKB Food turut memperkuat jalur distribusi produk ke wilayah Indonesia Timur dengan mengoptimalkan jalur logistik yang sudah terbangun oleh LRS. Dengan begitu sebaran seluruh produk SKB Food akan semakin luas.

"Melalui akuisisi ini, SKB Food juga ingin melakukan pengembangan jalur distribusi khususnya ke wilayah timur Indonesia,” ujarnya.

Pasca akuisisi ini, LRS sendiri langsung didorong ekspansif dengan membuka sebanyak 25 outlet baru Lazizaa di JawaTimur.

“Ke depan kami akan secara konsisten mendorong pengembangan bisnis Lazizaa dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian secara terukur,” Arief Budiyanto selaku Direktur Marketing dan PR SKB Food.

Bersama dengan proses akuisisi, dilakukan juga perombakan manajemen LRS, mulai dari jajaran komisaris hingga jajaran direksi.

"Besar harapan kami dengan perubahan management lama ke management baru dapat menciptakan suasana dan budaya kerja baru yang lebih segar, profesional dan progresif," ucap Yudha Setiawan selaku Founder LRS yang sekarang menjabat komisaris LRS.

Sebelumnya, gerai Lazizaa sudah mencapai 50 cabang di beberapa lokasi di Indonesia. Antara lain di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Ngawi, Jepara, Bekasi, Tangerang hingga Jakarta Selatan. Dengan penambahan 25 outlet baru maka Lazizaa mengejar sebanyak 100 outlet dalam waktu dekat.

Lazizaa sendiri adalah perusahaan F&B yang sudah beroperasi selama sekitar 10 tahun sejak berdirinya di Surabaya. Produk unggulan Lazizaa sendiri terutama adalah ayam goreng dengan olahan khas Indonesia.

Baca juga: Babarafi Cafe buka gerai kelima, kenalkan nasgor kebab ala Chef Muto

Baca juga: Komisaris muda Baba Rafi bahas kebangkitan UMKM kuliner di Rusia

Baca juga: Berburu kuliner hingga kerajinan lokal di Gaziantep, Turki


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022