Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru dan Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang bekerja sama memfasilitasi pendidikan untuk anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) dari Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) melanjutkan sekolah di Indonesia.

Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Johor Bahru Mohamad Rizali Noor di Johor Bahru, Kamis, mengatakan lewat nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S Widiyanto dan Rektor UM Palembang Abid Djazuli, kerja sama untuk memfasilitasi anak-anak PMI di Malaysia dapat dilakukan.

Bagi Universitas Muhammadiyah Palembang, MoU tersebut dalam rangka pengembangan tridharma perguruan tinggi.

Selain itu, menurut Rizali, kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi pengabdian masyarakat, program magang mahasiswa, konsultasi dan pendampingan di bidang hukum, ekonomi hingga budaya.

Baca juga: Komputer untuk PKBM Mustika di perbatasan Indonesia-Malaysia

Konjen Sigit mengapresiasi bentuk kerja sama yang dapat mengakomodasi kepentingan masing-masing khususnya dalam memfasilitasi pendidikan bagi peserta didik di SIJB yang harus melanjutkan pendidikan di tingkat SMA di Indonesia.
 

Anak-anak pekerja migran Indonesia yang bersekolah di Sekolah Indonesia Johor Bahru menari di KJRI Johor Bahru, Malaysia, Senin (17/10/2022). ANTARA/HO-KJRI Johor Bahru/am.

Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dan juga institusi pendidikan seperti UM Palembang dalam memastikan negara hadir untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran yang tidak terserap ke dalam sistem pendidikan Malaysia karena masalah status atau legalitas.

Salah satu bentuk implementasi dari MoU tersebut, katanya, adalah dengan dimulainya program magang yang diikuti oleh tujuh orang mahasiswa UM Palembang semester lima dan tujuh dari prodi Akuntansi dan Informasi dan Teknologi (TI).

Sebanyak 350 anak dari PMI kini belajar di Sekolah Indonesia Johor Bahru. Jumlah tersebut terus bertambah dari tujuh anak di awal sekolah tersebut berdiri pada Januari 2014.

Rizali yang juga merupakan Pelaksana Kepala Sekolah Indonesia Johor Bahru mengatakan, di awal tahun pembelajaran 2022, jumlah anak yang belajar di sekolah tersebut mencapai 350 orang terdiri atas siswa tingkat SD dan SMP.

Baca juga: Dubes RI: Perlu ada adaptasi model belajar UT untuk anak-anak PMI
Baca juga: Atdikbud KBRI KL - PPI UiTM pembicara seminar pendidikan internasional


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022