Beijing (ANTARA) - BEIJING, 19 Oktober (Xinhua) -- Tim peneliti China menghadirkan sebuah sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memfasilitasi penelitian dan eksperimen kimia, demikian dilansir China Science Daily edisi Rabu (19/10).

Sistem AI-Chemist serba bisa ini dilengkapi dengan nalar ilmiah yang mampu melaksanakan semua langkah penting yang diperlukan untuk penelitian kimia, menurut para peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.

AI-Chemist melakukan pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan visualisasi data secara otomatis. Sistem ini dirancang agar dapat secara otomatis mencari dan membaca literatur terkait dari basis data cloud, kemudian mengusulkan rencana eksperimental yang sesuai.

AI-Chemist tersebut juga dapat mengendalikan sebuah robot yang memiliki kemampuan gerak (mobile robot) secara in-house ataupun online, sehingga dapat secara otomatis mengeksekusi proses eksperimental lengkap di lebih dari 10 stasiun kerja.

Data eksperimental itu dapat secara simultan dianalisis oleh otak komputasional AI-Chemist, sehingga membuatnya mampu mengusulkan hipotesis baru untuk iterasi selanjutnya.

Kompetensi AI-Chemist telah diuji dengan memberinya tiga tugas kimia yang berbeda, sebut artikel riset yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal National Science Review. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022