Akhir-akhir ini, intensitas hujan cukup tinggi sehingga kami melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya dengan mengintensifkan pengecekan lintas dan pemantauan kondisi sarana prasarana kereta api.
Yogyakarta (ANTARA) - KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta melakukan berbagai upaya antisipasi saat memasuki musim hujan, di antaranya mengintensifkan pengecekan lintas untuk memastikan keandalan seluruh sarana dan prasarana.

"Akhir-akhir ini, intensitas hujan cukup tinggi sehingga kami melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya dengan mengintensifkan pengecekan lintas dan pemantauan kondisi sarana prasarana kereta api," kata Manajer Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Franoto Wibowo di Yogyakarta, Jumat.

Pengecekan lintas dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya berjalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lain menelusuri perlintasan kereta api atau menggunakan kereta pemeriksaan khusus yang disebut dresin.Kondisi perlintasan yang diperiksa meliputi kondisi rel, saluran air, dan pelayanan stasiun.

"Pengecekan lintas ini juga sudah dilakukan secara rutin dan berkala tetapi ditingkatkan saat musim hujan. Kondisi perlintasan yang baik adalah faktor pendukung keselamatan perjalanan kereta api," katanya.

Baca juga: KAI waspadai 27 titik rawan bencana di Sumsel

Selain itu, KAI Daop 6 Yogyakarta juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di beberapa stasiun seperti Wates, Patukan, dan Purwosari. AMUS tersebut digunakan untuk penanganan darurat apabila terjadi kerusakan di perlintasan.

Di wilayah kerja Daop 6 Yogyakarta, terdapat tiga lokasi yang dinilai rawan saat musim hujan yaitu di petak jalan antara Stasiun Goprak-Gundih, petak jalan antara Stasiun Goprak-Sumberlawan, dan petak jalan antara Stasiun Salem-Kaliyoso.

"Semuanya berada di lintas Solo-Semarang. Sedangkan untuk di lintas selatan relatif aman," katanya.

Baca juga: Perjalanan kereta api kembali normal usai bencana longsor di Malang

Di titik-titik rawan tersebut juga ditempatkan petugas jaga selama 24 jam sehingga bisa melakukan penanganan cepat apabila terjadi kondisi darurat.

Pemantauan ekstra juga akan dilakukan jika di suatu wilayah diguyur hujan dengan intensitas lebat dan waktu lama, selain memantau perjalanan kereta melalui Pusat Pengendalian Operasi. "Keselamatan perjalanan kereta api harus diutamakan," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022