Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Arwin Rasyid mengatakan, laporan keuangan tahun 2005 akan selesai pekan depan. "Dalam minggu-minggu ini kita upayakan dapat dirampungkan," kata Arwin, di Jakarta, Selasa. Menurut Arwin, keterlambatan penyerahan laporan keuangan 2005 terkait dengan peraturan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 38 Revisi, terkait penyajian kembali (restatement) laporan keuangan 2002 dan 2003. Ketika itu katanya, ada transaksi silang antara Telkom dan PT Indosat Tbk yang belum masuk ke dalam laporan keuangan. "Kalau tidak ada restatement mungkin pada pertengahan Maret lalu sudah dapat diselesaikan. Ini di luar kontrol manajemen," ujar Arwin. Dengan demikian, penyampaian laporan keuangan hanya terlambat ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) karena melewati batas akhir 31 Maret, sedangkan untuk Bursa Saham New York (NYSE) tidak ada masalah karena batas akhir penyajian 30 Juni 2006. Sebelumnya Deputi Meneg BUMN Bidang Pertambangan Roes Aryawijaya meminta agar pada tahun-tahun depan Telkom tidak lagi mengulangi keterlambatan penyajian. "Tahun depan harus on time," kata Roes selaku wakil pemerintah sebagai pemegang saham Telkom. Menurut Arwin, pihaknya ingin tepat waktu, namun Telkom sebagai perusahaan publik sangat rentan terhadap masalah akuntansi. Pada kesempatan itu, Arwin juga menyatakan manajemen sedang menunggu hasil kajian independen terkait rencana Telkom menghapus pencatatan (delisting) dari NYSE. "Sedang dikaji, mudah-mudahan awal Juni 2006 sudah selesai," katanya. Ia menjelaskan, tahun lalu kajian delisting diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Namun pemegang saham meminta agar kajian dilakukan konsultan independen. Dari manajemen, diutarakannya, sudah menyampaikan "plus-minus" rencana itu, untuk selanjutnya didalami pihak independen.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006