Jayapura (ANTARA News) - Markus Haluk (35) salah seorang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus bentrokan Abepura berdarah, 16 Maret 2006 lalu, Selasa pagi (18/4) diperiksa tim penyidik reserse Kriminal Polda Papua. Haluk ke Mapolda Papua untuk mengklarifikasi dugaan keterlibatannya dalam insiden yang menyebabkan lima aparat keamanan meninggal dan puluhan aparat keamanan serta warga sipil luka-luka. Haluk didampingi sejumlah tokoh Papua antara lain Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Drs Agus A Alua dan mama Josepha Alomang yang juga menjabat Direktur Penguatan Lembaga Hak Asasi Manusia anti Kekerasan Yahamak) Timika. Penasehat Hukum Kasus Haluk, Pieter Ell SH yang dihubungi ANTARA News di Jayapura, Selasa petang mengakui, Markus Haluk, salah satu dari 19 orang yang diduga terlibat dalam kasus Abepura dan ditetapkan Polda Papua masuk dalam DPO. Markus diperiksa sejak pukul 10.30 WIT hingga pukul 16.15 WIT dengan 19 pertanyaan yang ditanya penyidik kepadanya, kata Pieter Ell, seraya menambahkan kliennya setelah pemeriksaan diijinkan pulang namun sewaktu-waktu bila dibutuhkan akan diperiksa kembali. Pieter Ell bersama 15 pengacara profesional dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jayapura, Kontras Papua, Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) Papua, PBHI Jakarta, YLBHI dan Aliansi Demokrasi Untuk Papua (ALDP) telah diminta para korban kasus Abepura Berdarah untuk mendampinginya. Direktur Reskrim Polda Papua, AKBP Drs Paulus Waterpauw sebelumnya mengatakan, pihaknya telah menahan 20 orang dan 19 orang ditetapkan masuk DPO dalam kerusuan Abepura berdarah yang mengakibatkan lima aparat keamanan meninggal dunia, puluhan aparat keamanan dan warga sipil menderita luka-luka. Dari 19 orang yang masuk dalam DPO, sepuluh orang di antaranya telah dibuatkan foto dan disebarkan kepada seluruh jajaran Polres dan tempat-tempat umum serta diumumkan melalui media massa. Kesepuluh orang yang masuk dalam DPO kerusuhan Abepura, 16 Maret lalu yaitu Markus Haluk, Hanz Gebze, Arnoldus Omba, Maman Sudarman alias Maman, Kosmos Juel, Evengelis Timotius Ijie, Alfred Somon, Jefrison Pagawak, Putri Kogoyoa alias Putri Yakoko dan Hani Lani. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006