Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak lembaga keuangan konvensional maupun syariah berkolaborasi membiayai transisi energi Indonesia untuk mencapai target nol bersih emisi pada tahun 2060.

Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara daring pada acara Side Event G20 “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing, and Development of Renewable and Green Energy”, sebagaimana siaran pers di Jakarta, Rabu.

“Saya mengajak para mitra bisnis dan lembaga keuangan, baik konvensional maupun syariah, untuk ikut berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia untuk mencapai nol bersih emisi pada tahun 2060,” ujar Ma'ruf Amin.

Untuk diketahui sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan energi bersih berkelanjutan, Indonesia memiliki rencana transisi energi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor kelistrikan.

Sesuai kontribusi yang ditetapkan secara nasional, Indonesia memiliki peningkatan target menurunkan emisi karbon dari 29 persen menjadi 31,89 persen.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia membutuhkan hingga 1 triliun dolar AS pada tahun 2060 untuk investasi energi terbarukan.

Wapres menekankan, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan transformasi energi menuju EBT melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan menargetkan Indonesia dapat memproduksi mobil dan bus listrik.

“Komitmen pemerintah dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik juga diwujudkan dengan menargetkan industri otomotif dalam negeri untuk memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit pada tahun 2030,” jelas Wapres.  

Ma'ruf Amin menyampaikan penerapan EBT diharapkan mampu mengurangi konsumsi BBM dan menurunkan emisi CO2 melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan.

“Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barel sampai dengan tahun 2030 serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton. Saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut,” jelasnya.

Menurut Wapres, pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia dapat terwujud melalui sinergi dan kolaborasi dari para pihak terkait.

Menutup sambutannya, Wapres berharap, agenda kepemimpinan G20 di Indonesia dapat menjadi implementasi kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia, khususnya transisi energi di Indonesia.

“Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut menyukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia di G20 dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia,” jelasnya Wapres.

Baca juga: Wapres: Perlu pemimpin transformatif wujudkan Indonesia Emas 2045

Baca juga: Wapres tegaskan empat langkah wujudkan kemandirian pangan nasional

Baca juga: Wapres tekankan pentingnya penarikan obat penyebab gagal ginjal akut

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022