Kami memperkirakan ekonomi akan memasuki resesi ringan pada paruh pertama tahun depan
Washington (ANTARA) - Ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatatkan periode pertama pertumbuhan positif dalam tahun ini pada kuartal ketiga (Q3), menurut data dari Biro Analisis Ekonomi yang dirilis pada Kamis (27/10).

Produk domestik bruto (PDB) AS, yakni semua barang dan jasa yang diproduksi di negara itu, naik pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen di kuartal ketiga. Estimasi awal tersebut mengalahkan perkiraan Dow Jones yang memprediksi kenaikan 2,3 persen. Pertumbuhan itu terjadi setelah dua kuartal berturut-turut PDB negatif, definisi teknis dari resesi.

"Secara keseluruhan, meskipun rebound sebesar 2,6 persen pada kuartal ketiga lebih dari sekadar membalikkan penurunan pada paruh pertama tahun ini, kami tidak memperkirakan kekuatan ini akan bertahan," kata Kepala Ekonom Capital Economics Paul Ashworth, seperti dilansir CNBC.

Pertumbuhan PDB tersebut naik tipis karena defisit perdagangan yang menyempit, meskipun para ekonom memperkirakan hal itu tidak akan terjadi dalam beberapa kuartal ke depan. Penguatan itu juga terjadi karena pertumbuhan belanja konsumen, belanja pemerintah, dan investasi tetap nonhunian.

Namun demikian, terlepas dari sejumlah kabar baik, banyak ahli memperkirakan resesi terjadi pada awal tahun depan.

"Ekspor akan segera memudar dan permintaan domestik semakin tertekan di bawah beban suku bunga yang lebih tinggi. Kami memperkirakan ekonomi akan memasuki resesi ringan pada paruh pertama tahun depan," kata Ashworth.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022