Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan lahirnya Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum bagi para santri untuk terus berkarya dan berperan aktif dalam kemajuan bangsa.

"Hari Santri Nasional menjadi momentum bangkitnya nasionalisme dan pengabdian total kepada bangsa, setelah catatan sejarah peran santri pernah dihilangkan oleh Orde Baru," kata Muhaimin pada acara Penganugerahan Santri dan Pesantren Inspiratif Nasional "Santri of The Year 2022" di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu.

Dalam keterangannya, Muhaimin menyebutkan jumlah pesantren yang mencapai sekitar 28.000 dan jumlah santri lebih dari 5 juta menjadi kekuatan luar biasa untuk kemajuan bangsa Indonesia.

"Kalau santri sejahtera, hampir bisa dipastikan bangsa Indonesia sejahtera," tambahnya.

Baca juga: PCNU Kota Kediri gelar tumpengan massal peringati Hari Santri Nasional

Penganugerahan Santri of The Year 2022 digelar oleh Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan MPR RI dan Majelis Pesona dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.

Direktur INC Moch Aly Taufiq mengatakan penganugerahan tersebut agar generasi muda santri terinspirasi dan mengikuti jejak para tokoh santri yang sudah berkiprah di berbagai sektor. Selain itu, penghargaan itu juga untuk mengenang jasa para santri dan ulama dalam membangun bangsa Indonesia.

"Para ulama dan santri mempunyai andil besar dalam upaya pengusiran penjajah dan pembangunan bangsa Indonesia. Namun, banyak masyarakat yang belum mengetahui. Penganugerahan ini dimaksudkan agar seluruh generasi bangsa tidak melupakan peran santri dan ulama," kata Aly Taufiq.

Sejumlah tokoh dan pesantren yang terpilih sebagai Santri of The Year 2022 di antaranya Badrus Shaleh atau Raedu Basha dari Pusi, Madura, Jawa Timur, untuk kategori Bidang Seni dan Budaya.

Di bidang dakwah diraih oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dari Rembang, Jawa Tengah); di Bidang Pendidikan diraih Prof. TGH Masnun Tahir, M.Ag dari UIN Mataram, Nusa Tenggara Barat; Bidang Wirausaha (Entrepreneur) diraih oleh Sujatmiko, ahli konstruksi. 

Selanjutnya di bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Nasional diraih oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Provinsi diraih Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan Bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Kabupaten/ Wali Kota diraih Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah. 

Untuk kategori Pesantren Salaf Inspiratif pemenangnya adalah Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur; kategori Pesantren Modern diraih Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Bangsri, Jepara; kategori Pesantren Enterpreneur diraih Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo, Bantul, Yogyakarta; dan kategori Pesantren Takhasus diraih Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. 
        
Sementara kategori Pahlawan Santri diraih ulama besar internasional Syekh Nawawi al-Bantani a-Jawi dari Tanara, Banten dan kategori Santri Mengabdi Sepanjang Hayat diraih oleh KH Dimyati Rois dari Kendal, Jawa Tengah. 

Baca juga: Wapres: Gerakan santri menginspirasi kebangkitan nasional
Baca juga: Sandiaga: Ada kebutuhan besar ciptakan konten-konten kreatif Islami

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022