Pesparani anugerah ketetapan Pemerintah untuk menyetarakan kehadiran umat Katolik
Kupang (ANTARA) - Uskup Agung Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Petrus Turang Pr mengatakan peran Pesparani II dalam Gereja Katolik telah memperluas dan memperkaya hidup iman setiap umat Katolik demi kebaikan bersama dalam bingkai gerakan sinodal yang sedang terjadi dalam Gereja Katolik yang universal.

"Melalui kegiatan Pesparani II telah memperluas dan memperkaya hidup iman setiap umat Katolik demi kebaikan bersama dalam gerakan Sinodal yang sedang terjadi dalam Gereja Katolik yang universal," kata Uskup Agung Kupang Petrus Turang Pr dalam misa penutupan kegiatan Pesparani II di stadion Oepoi Kota Kupang, Senin.

Ia mengatakan seluruh umat Katolik di seluruh Indonesia diundang untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pesparani II yang berlangsung di Kota Kupang ibu kota Provisi Nusa Tenggara Timur mulai 28-31 Oktober 2022.

"Kita datang dengan gembira maka pulang juga harus dengan gembira. Dalam Pesparani II ini pasti ada yang tidak sesuai keinginan kita. Hal itu menjadi bagian dalam perjalan bersama dalam pertumbuhan iman dalam pertarungan bangsa kita," kata Uskup Petrus Turang.

Dia mengatakan semua umat menerima kegiatan Pesparani II dengan penuh syukur tanpa keluh kesah yang kosong, saling kenal, saling membantu saling berlomba dalam semangat saling suka cita injil Yesus Kristus.

Ia mengatakan peduli sesama yang terungkap selama pelaksanaan Pesparani II dengan keterbatasan hendaknya menjadi sumber daya dalam melanjutkan partisipasi gerejani dalam perjalanan hidup masyarakat.

Baca juga: Menag: Pesparani sarana umat Katolik berkontribusi bangun bangsa

Baca juga: 2.800 peserta Pesparani Katolik Nasional II telah tiba di Kupang


Pembauran hidup iman tambah Uskup Petrus Turang merupakan sinyal bagaimana kehidupan iman tumbuh dan berkembang dalam keberagaman sebagai kekayaan dalam merawat persatuan gerejani dalam wadah berbangsa Indonesia.

Menurutnya kehadiran peserta Pesparani II yang merupakan perwakilan dari seluruh Indonesia telah menghadirkan tekad, rukun bersama dengan segala pengorbanannya demi keindahan yang semakin meluas dan terungkap secara moderat sehingga memperkuat hidup bersama tanpa rasa takut dan curiga.

Ia menegaskan Pesparani II telah merajut keutuhan yang menyatukan dalam gerakan keindahan penuh kedamaian sehingga nyala api yang ditebarkan Kristus dalam Pesparani II tetap menghangatkan perjalanan semua umat Katolik secara bersama di provinsi masing-masing dengan sikap dan tindakan aktif melibatkan diri demi kerukunan hidup yang saling menguatkan dalam kesejahteraan.

Dia menambahkan semua partisipasi para peserta dalam Pesparani II tetap mengundang untuk menggerakkan hati dalam mewujudkan peradaban kasih melalui perlombaan paduan suara, pemasmur, tutur kita suci sehingga kehadiran partisipatif tidak lagi diukur dengan peringkat kemenangan tetapi keutuhan partisipatif dalam gerakan bersaudara, persaudaraan tanpa kekerasan tanpa diskriminasi dan tanpa korupsi.

"Secara berbangsa Pesparani II merupakan anugerah ketetapan Pemerintah Indonesia untuk menyetarakan kehadiran umat Katolik dalam upaya bersama untuk memperindah kehidupan berbangsa demi kerukunan hidup antar umat beragama sebagai kekuatan moral untuk kemajuan Bangsa dan Negara Republik Indonesia ," kata Uskup Petrus Turang dalam misa yang dihadiri Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni serta Ketua Umum Pesparani II Haji Jamal Ahmad serta para peserta lomba dari 34 provinsi serta ribuan umat Katolik di Kota Kupang.

Uskup Petrus Turang mengatakan ada beberapa provinsi yang tidak memperhatikan kontingen dari daerah itu untuk ikut dalam perhelatan Pesparani II.

"Para Gubernur dan Ketua DPRD harus tahu bahwa umat Katolik melaksanakan perhelatan Pesparani berdasarkan peraturan pemerintah, berdasarkan ketetapan pemerintah sehingga pemerintah daerah yang tidak mendukung ini tidak Pancasilais," tegas Uskup Petrus Turang.
Tangkapan Layar- Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soi (kedua dari kiri) saat mengikuti misa penutupan kegiatan Pesparani II di Kota Kupang, Senin (31/110) petang. (ANTARA/Benny Jahang)

Ia mengatakan Pancasila seharusnya ada di pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, karena itu orang Katolik kawanan kecil perlu disetarakan supaya dalam tubuh provinsi tidak ada benjolan-benjolan kecil yang sekali-kali bisa digunting.

"Harusnya diperlakukan secara sehat, Kami doakan agar pada Pesparani III agar seluruh provinsi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menghargai kehadiran umat Katolik sebagai bagian utuh dalam masyarakatnya," kata Uskup Petrus Turang.

Semangat partisipasi dari semua peserta Pesparani II diharapkan membawah manfaat dalam perjalanan bersama sebagai tanda kehadiran kerajaan Allah yaitu peradaban kasih dalam bingkai kemuliaan Allah sebagai sumber kepedulian sesama yang semakin setara dalam perjuangan hidup ini.

Baca juga: Pemda NTT apresiasi pelaksanaan Pesparani Katolik II di Kupang

Baca juga: Polda NTT terjunkan ratusan personel amankan Pesparani Nasional II

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022