MES diharapkan mampu menjadi rumah yang ramah bagi seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membangun empat strategi transformasi ekonomi syariah guna mendukung pengembangan sektor industri halal di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara daring pada acara Jogja Halal Festival (JHF) ke-2 yang berlangsung di area Jogja Expo Center, Bantul, Yogyakarta, Kamis, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.

“Saya meyakini sektor industri halal di wilayah Yogyakarta akan melonjak pesat dengan dorongan dan kepedulian multipihak, tidak terkecuali Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, yang telah menghadirkan kegiatan seperti JHF dalam rangka menyediakan ekosistem halal yang ramah UMKM,” kata Wapres.

Dia memaparkan empat strategi yang perlu terus dibangun agar transformasi ekonomi syariah di wilayah DIY makin berdampak.

Pertama, MES perlu mendorong kolaborasi untuk menjembatani usaha besar dan UKM, termasuk memfasilitasi agar makin banyak UKM di wilayah DIY yang mampu mengekspor produknya ke pasar global.

“MES diharapkan mampu menjadi rumah yang ramah bagi seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah,” katanya mengharapkan.

Kedua, Wapres menekankan, dibutuhkan sinergi dalam penyediaan akses ke layanan keuangan syariah yang mudah dijangkau oleh para pelaku usaha pada sektor industri halal, guna mendukung pembiayaan sektor industri halal.

Ketiga, kata Wapres lagi, perlunya menggiatkan mobilisasi dana sosial syariah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf, sebagai elemen penting dalam transformasi ekonomi syariah.

“Saya terus mendorong agar gerakan nasional wakaf uang diteruskan menjadi gerakan wakaf uang pada masing-masing daerah. Literasi masyarakat mengenai wakaf uang perlu ditingkatkan, karena pengembangan wakaf yang produktif akan sangat bermanfaat dalam upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya pula.

Keempat, Wapres berpesan agar DIY segera membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

Menurutnya, KDEKS menjadi kepanjangan tangan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk lebih menggali dan memberdayakan potensi ekonomi syariah di daerah.

“Langkah tersebut sekaligus akan mendorong daerah menjadi kantong pertumbuhan dan ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat,” kata Wapres pula.

Sebagai wujud langkah konkret menggerakkan transformasi Indonesia menuju pusat halal dunia, Wapres menyambut baik penyelenggaraan JHF ke-2 yang juga diproyeksikan sebagai persiapan penyelenggaraan JHF ke-3 di tingkat internasional pada 2023.

“Jadikan forum ini sebagai sarana memperkuat jejaring dan kolaborasi, serta literasi masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya lagi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Teten Masduki pada acara yang sama menyebutkan, pihaknya dalam pengembangan industri halal global berfokus pada halal food dengan meningkatkan daya saing produk UMKM melalui kepemilikan izin berusaha dan sertifikasi produk, halal travel melalui pengembangan kapasitas manajemen sumber daya manusia, Muslim fashion sebagai perluasan akses pasar dalam dan luar negeri, serta keuangan syariah melalui akselerasi pembiayaan.

Teten juga mengapresiasi penyelenggaraan JHF sebagai salah satu langkah menjadikan Indonesia pusat halal dunia.

“Saya optimistis, kegiatan literasi halal ini juga dapat mendongkrak minat, sadar pelaku usaha dalam memiliki produk-produk yang bersertifikasi halal. Dan, kalau ini ditunjang dengan kemudahan mendapatkan sertifikasi halalnya, kita optimistis bisa menjadi pusat halal dunia,” kata Teten.

Ketua MES DIY Heroe Poerwadi berharap, JHF kali ini dapat menjadi wadah strategis untuk berkonsolidasi mengaitkan jaringan rantai pasok pada industri halal demi menghadapi tantangan resesi global dan perlambatan ekonomi pada tahun mendatang.

Sebagai informasi, JHF ke-2 bertajuk “Transformasi Ekonomi Syariah Menuju Indonesia Pusat Halal Dunia” merupakan orkestrasi MES DIY dengan organisasi-organisasi besar, seperti Halal Club Yogyakarta (HCY), Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) DIY, Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), dan Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI).

Kegiatan yang digelar pada 3-6 November 2022 ini berisi pameran produk dan jasa industri halal, seminar nasional, workshop dan bincang bisnis, aneka perlombaan anak, edukasi produk halal, penganugerahan Tokoh Halal, tablig akbar dan konser amal, serta networking dan business matching Internasional Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX).
Baca juga: Ternyata masyarakat Yogyakarta makin minat saham syariah
Baca juga: Wapres terima pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Yogyakarta


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022