Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin)memfasilitasi industri untuk mengikuti pameran makanan dan minuman (mamin) terbesar di Indonesia yakni Salon International de l'Alimentation (SIAL) Interfood 2022, yang akan diselenggarakan pada 9-12 November 2022 di Kemayoran, Jakarta.

"Pameran tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pelaku industri makanan minuman di Indonesia untuk memperluas pasar dan menjaring mitra bisnis baru untuk memperkuat posisinya di pasar global,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika lewat keterangannya diterima di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.

Industri makanan dan minuman memberikan kontribusi paling besar untuk perekonomian Indonesia sebesar 38,38 persen pada triwulan II tahun 2022.

Data ekspor industri makanan Indonesia saat ini dinilai lebih bagus dibandingkan data sebelum pandemi COVID-19. Hal ini ditunjukkan oleh neraca perdagangan industri makanan dan minuman yang mengalami surplus 23,23 miliar dolar AS selama Januari hingga September 2022.

Baca juga: Kemenperin: Tahun politik 2023 peluang pacu industri makanan-minuman

Pameran SIAL Interfood 2022, kata dia, merupakan realisasi Program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) yang diinisiasi pemerintah untuk memperkenalkan rempah-rempah Indonesia. 

"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor makanan dan minuman. Melalui program besar ISUTW, pemerintah berupaya meningkatkan teknologi pengolahan, inovasi, dan promosi, seiring dengan upaya perbaikan tata kelola industri rempah. Karenanya, program ini perlu dukungan yang luar biasa dari semua pihak terkait,” kata Putu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan ISUTW merupakan program kolaboratif semua pemangku kepentingan guna mengangkat popularitas kekayaan rempah dan bumbu masak Indonesia.

“Program ini dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam. Sehingga ISUTW dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri,” kata Reni.

Baca juga: Kemenperin: Industri makanan dan minuman jadi bantalan saat krisis

Di samping itu untuk memperluas pasar produk IKM, pihaknya fasilitasi kepesertaan IKM unggulan dalam berbagai pameran di dalam maupun luar negeri, termasuk SIAL Interfood.

Sebanyak 24 IKM makanan dan minuman, termasuk rempah dan bumbu yang berasal dari beberapa kota, antara lain Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Payakumbuh dan Lampung, akan berpartisipasi dalam pameran ini.

“Dari 24 IKM tersebut, 14 di antaranya merupakan industri pilihan yang memenangi Program Indonesia Food Innovation (IFI) 2020 dan 2021 yang diselenggarakan Kemenperin. Para IKM ini telah melalui proses kurasi ketat dan pendampingan dari Ditjen IKMA," kata Reni.

Sedangkan 10 IKM lainnya merupakan peserta pendampingan dan sertifikasi Hazar Analysis and Critical Control Points (HACPP).

Sementara itu CEO Krista Exhibitions, Daud Salim, menyampaikan SIAL Interfood 2022 akan diikuti oleh lebih dari 750 perusahaan berasal dari berbagai negara. Selain Amerika Serikat dan China, perusahaan asal Korea Selatan, Jepang, Jerman, Perancis, Belanda, dan 20 negara lainnya turut mengirim perwakilannya.

Baca juga: Kemenperin fasilitasi perluasan pasar ekspor makanan minuman ke Eropa
 

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022