Peshawar (ANTARA News) - Abu Marwan al-Suri, salah seorang tokoh Al-Qaeda Arab tewas dalam baku tembak dengan pasukan Pakistan di sebuah daerah suku bergolak yang berbatasan dengan Afghanistan, demikian dikonfirmasi seorang menteri negeri itu, Jumat. "Itu sebuah prestasi besar karena ia adalah ahli peledak Al-Qaeda," kata Menteri Dalam Negeri Aftab Sherpao kepada Kantor Berita Prancis (AFP). Seorang pejabat keamanan Pakistan sebelumnya mengatakan bahwa gerilyawan itu, yang dikenal sebagai Abu Marwan al-Suri, mungkin seorang warganegara Arab Saudi. Sherpao menyatakan, orang Al-Qaeda itu tewas Kamis di Bajaur. Sejumlah pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, orang itu tewas di dekat Khar, kota utama di kawasan suku Bajaur, dimana serangan rudal AS yang ditujukan pada Ayman al-Zawahiri gagal mengenai orang kedua Al-Qaeda itu pada Januari. Pasukan keamanan menghentikan al-Suri di sebuah pos pemeriksaan di kawasan yang dilanda kekacauan itu karena ia bukan warga setempat. "Mereka memintanya turun untuk diperiksa tubuhnya dan diinterogasi. Ia keluar dari kendaraannya dan kemudian tiba-tiba menembaki pasukan paramiliter. Mereka balas menembak," kata seorang pejabat. Sebelumnya jurubicara utama militer Mayjen Shaukat Sultan mengkonfirmasi bahwa seorang tersangka militan asing dan seorang prajurit paramiliter tewas dalam tembak-menembak di Bajaur namun mengatakan, orang itu belum diidentifikasi. Sultan mengatakan bahwa pemeriksaan DNA sedang dilakukan untuk memastikan jati-diri mayat tersangka itu. Ia menambahkan, masih belum jelas apakah ia tewas dalam tembak-menembak atau menembak dirinya sendiri. Sebuah laporan di surat kabar Dawn mengatakan, al-Suri sendiri adalah salah satu sasaran dalam serangan Januari di Bajaur, yang menewaskan 18 warga sipil dan sejumlah tersangka anggota Al-Qaeda. Peristiwa itu terjadi sepekan setelah seorang tokoh Al-Qaeda yang didakwa dalam serangan-serangan bom terhadap Kedutaan Besar AS pada 1998 di Afrika diyakini tewas dalam serangan militer Pakistan di Waziristan utara, sebuah daerah suku lain. Abdul Rahman al-Muhajir, ahli peledak kelahiran Mesir yang kepalanya berhadiah lima juta dolar AS dan juga dikenal sebagai Muhsin Musa Matwalli Atwah, diyakini tewas bersama tujuh gerilyawan lain. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006