Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR, Puan Maharani, menekankan urgensi kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ketika berbagai ketidakpastian pasca-pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, hubungan diplomatik Indonesia-Korea telah berlangsung 50 tahun, dan intensitas hubungan kedua negara setiap tahun mengalami kemajuan serta meluas ke berbagai sektor mulai dari perdagangan, politik, pendidikan, teknologi dan inovasi.

Baca juga: Beragam makanan dipamerkan dalam Pekan Kuliner 2022 di Korea Selatan

"Tidak ada negara yang bisa bekerja sendiri untuk menghadapi tantangan multidimensi yang kita hadapi. Kita membutuhkan kemitraan yang lebih kuat antara Indonesia dan Korea," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Hal itu dia bilang saat menghadiri jamuan makan malam yang diadakan Wali Kota Busan, Park Heong-joon, di Westin Chosun Hotel, Busan, Minggu malam (6/11).

Baca juga: Hankook Tire dan Handsome hadirkan produk fesyen bergaya otomotif

Ia menilai Busan berpotensi dapat memainkan peran penting untuk mendukung peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Ia berharap ada lebih banyak kota di Indonesia dapat memperkuat sinergi untuk mempromosikan berbagai program bersama Busan dan juga dalam pertukaran pengetahuan serta praktik yang membawa manfaat bagi kedua negara.

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan duka cita bagi korban tragedi Itaewon

"Mari kita bersama-sama menggali peluang dan potensi yang ada di depan kita. Dan mari kita bekerja sama untuk memastikan kerjasama kita yang akan bermanfaat bagi masyarakat yang kita layani," ujarnya.

Ia menilai Busan, sebagai pelabuhan perdagangan utama di Korea Selatan, memiliki peran kunci dalam perdagangan, logistik, industri maritim, dan pertukaran budaya termasuk dengan Indonesia.

Baca juga: Korsel umumkan masa berkabung nasional pascainsiden Halloween

Menurut dia, hal tersebut merupakan kesamaan sejarah dengan Indonesia karena Indonesia terletak di jalur laut antara Samudra Hindia dan Pasifik.

“Seperti banyak kota di Indonesia, Busan memiliki warisan budaya yang kaya dengan bentang ruang bersejarah, dan yang paling penting adalah lokasi wisata yang luas dengan pantai dan wisata alam," katanya.

Baca juga: Tiga negara sepakat perkuat pencegahan ancaman militer Korut

Ia mengatakan, kesamaan itu membuat Busan menjalin kerja sama kota kembar dengan Surabaya dan Indonesia juga telah memilih Busan sebagai tempat Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

Ia mengatakan, ITPC sekaligus menandakan kesediaan Indonesia untuk hadir di Busan dan sebagai bentuk penjajakan peluang di kota ini dan sekitarnya.

“Hal ini merupakan pengakuan akan pentingnya peran Busan dalam menghubungkan Indonesia dan Korea. Kantor kami di sini dapat berfungsi untuk menjembatani hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Korea," ujarnya.

Baca juga: Presiden melepas pekerja migran ke Korea Selatan

Kedatangan dia ke Korea Selatan dalam rangka menerima gelar doktor honoris causa dari Pukyong National University yang berada di Busan, pada Senin (7/11).

Dalam jamuan makan malam tersebut turut hadir Presiden PKNU, Jang Young-soo, dan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto.

Baca juga: Perusahaan asal Korea Selatan jajaki lokasi produksi di Solo

Dalam kunjungan ke Korea Selatan, dia didampingi para anggota DPR antara lain Utut Adianto, Bambang Wuryanto, Agustina Wilujeng Pramestuti, Junimart Girsang, Johan Budi, Dede I Permana, dan Diah Pitaloka.

Selain itu juga dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dan Kepala LKPP, Hendrar Prihadi.

Baca juga: Perancang Korea Selatan ramaikan Jakarta Fashion Week 2023

Kedatangan dia di Korea Selatan juga akan bertemu Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, dan Ketua DPR Korea Selatan, Kim Jin-Pyo.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022