Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang menyebut pihaknya tetap melakukan layanan pencatatan nikah oleh Kantor Urusan Agama (KUA), meski di tengah banjir melanda wilayah setempat sejak sepekan terakhir.

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Tamiang Anwar, Senin, mengatakan banjir Aceh Tamiang tidak hanya merendam pemukiman penduduk, tetapi juga kantor pemerintahan sehingga beberapa di antaranya terhenti aktivitas layanan publik.

“Setiap hari ada masyarakat yang melaksanakan pernikahan baik di KUA maupun di luar kantor, padahal hampir semua KUA sudah direndam air, namun kita memaklumi hajat ini telah dipersiapkan jauh hari, Insya Allah petugas KUA siap melayani," kata Anwar dalam keterangan diterima di Banda Aceh.

Ia menjelaskan layanan pencatatan nikah tetap berjalan dalam kondisi apapun. Seperti, kata dia, pencatatan nikah di salah satu wilayah banjir, yang semula akan berlangsung di KUA, namun karena banjir semakin tinggi, terpaksa harus pindah ke rumah pengantin meskipun di halaman juga terendam banjir.

"Artinya kita siap melayani masyarakat yang mengkonfirmasi atau tetap melanjutkan proses perbaikannya, tapi ada juga yang menunda sementara karena alasan kondisi," katanya.

Contoh lain, lanjut Anwar, cerita penghulu KUA Banda Mulia, Suharno, yang menyaksikan calon pengantin tertahan di lokasi banjir selama dua hari karena jalan nasional terendam banjir sehingga tidak bisa lewat kendaraan.

Setelah berhasil menerobos banjir, akhirnya pernikahan tetap berlanjut. Penghulu tetap hadir di lokasi yang telah berpindah, dari lokasi awal ke rumah saudara pengantin perempuan yang tidak tergenang banjir.

Ada juga, lanjut dia, penghulu KUA Mayad Payed yang harus menggunakan truk besar untuk menerobos banjir, kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi nikah dengan transportasi lain yang telah dipersiapkan untuk menerobos banjir.

"Kendaraan dinas penghulu terpaksa diboyong ke atas truk untuk melewati banjir, karena masyarakat sudah menunggu, mereka telah mempersiapkan semuanya walau dalam keadaan banjir, penghulu kita hadir kesana dengan penuh perjuangan," kata Anwar.

Selain itu, menurut dia, ada juga penghulu yang dijemput masyarakat menggunakan sampan untuk bisa hadir di lokasi pencatatan nikah.

“Jadi ada banyak kisah para penghulu di Aceh Tamiang dalam melayani pencatatan pernikahan di tengah banjir, semangat teman-teman Kemenag Aceh Tamiang luar biasa," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang Fadhli mengatakan secara umum kondisi administrasi Kemenag Aceh Tamiang belum aktif, namun pelayanan masyarakat yang bersifat mendesak tetap berlanjut.

Secara umum, kata Fadhli, ada empat KUA di Aceh Tamiang yang terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Sedangkan delapan KUA lain, akses jalan putus total sehingga tidak bisa dilalui kecuali menggunakan sampan meskipun sulit.

"Kami mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada teman-teman penghulu dan petugas di KUA lainnya yang telah mengedepankan layanan kepada masyarakat meski rumah mereka sendiri juga terendam banjir," kata Fadhli.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022