Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 857 warga dari 229 keluarga di daerah itu masih mengungsi akibat banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Rabu, mengatakan ratusan warga yang masih mengungsi tersebut tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.

"Warga masih bertahan di pengungsian karena banjir masih merendam rumah mereka dengan ketinggian air berkisar ketinggian 20 hingga 80 centimeter," kata Ashadi.

Baca juga: Dinas Kesehatan salurkan obat-obatan untuk korban banjir Aceh Timur

Ashadi mengatakan ratusan warga terdampak banjir tersebut mengungsi di sejumlah tempat seperti meunasah maupun rumah warga yang tidak terendam banjir.

Adapun warga yang mengungsi tersebut tersebar di Kecamatan Ranto Pereulak sebanyak 581 jiwa dari 140 keluarga, Kecamatan Bireum Bayeun sebanyak 200 jiwa dari 70 keluarga, dan Kecamatan Pereulak Barat sebanyak 76 jiwa dari 19 keluarga.

"Untuk jumlah pengungsi di Kecamatan Ranto Peureulak sudah mulai berkurang karena di antara mereka ada yang sudah pulang. Namun, berapa yang sudah pulang belum bisa kami pastikan karena kami belum menerima laporan dari pihak kecamatan," kata Ashadi.

Baca juga: BPBD: 11.893 jiwa di Aceh Timur terdampak banjir

Selain warga yang masih bertahan di pengungsian, Ashadi mengatakan hingga kini ada 2.429 rumah yang dihuni 8.748 jiwa masih terendam banjir dampak meluapnya sejumlah sungai akibat hujan lebat di daerah itu sejak sepekan terakhir.

Ribuan rumah terendam banjir tersebut tersebar di Kecamatan Pereulak Barat, Kecamatan Pereulak, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Bireum Bayeun, dan Kecamatan Ranto Pereulak.

Selain mengungsi, kata Ashadi, warga yang rumahnya terdampak banjir juga bertahan di rumah masing-masing. Apalagi di beberapa wilayah banjir, air sudah mulai berangsur surut.

Baca juga: Polres Aceh Timur kirim personel ke daerah terdampak banjir

"Warga yang sudah kembali mulai membersihkan rumah masing masing. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat tetap mewaspadai banjir susulan," kata Ashadi.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022