Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksdya TNI Dr. Harjo Susmoro mengatakan bahwa penguatan bela negara bagi generasi muda penting dilakukan sejak dini.

"Kehidupan ini memang tidak lepas dari beragam ancaman yang kompleks, terutama di era 4.0 yang hendak bergerak ke 5.0. Jadi segala sesuatu informasi tersebar secara digital melalui peran serta internet," ujar Laksdya TNI Dr. Harjo Susmoro, di Bandarlampung, Kamis.

Dia mengatakan, dengan adanya hal tersebut generasi muda harus mampu menyaring beragam informasi tersebut, salah satunya dengan penguatan bela negara bagi generasi muda.

"Generasi muda harus punya filter yang baik agar tidak mudah terpengaruh dengan ragam informasi yang disebar untuk kepentingan pribadi. Ini harus diantisipasi terlebih lagi akan ada bonus demografi jadi jangan sampai salah asuh, semua harus dikelola dengan baik melalui bela negara agar 10--15 tahun mendatang tidak menjadi persoalan bangsa," ucap dia.

Baca juga: Perubahan Wantannas jadi Wankamnas tinggal tunggu keputusan Presiden

Baca juga: Wantannas: Perlu kemandirian industri pertahanan agar Indonesia kuat


Ia menjelaskan, bekal bela negara bagi generasi muda dalam menghadapi beragam ancaman yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman perlu dilakukan sejak dini.

"Bela negara ini melingkupi banyak aspek kehidupan tidak hanya angkat senjata saja. Tapi membuat semua pemuda kompak, bertutur santun, menghindari konflik dan mengharumkan nama bangsa juga jadi bentuk bela negara," tuturnya.

Dia mengharapkan, nilai-nilai bela negara juga dapat tersebar hingga ke daerah salah satunya Lampung guna memberikan bekal bagi generasi muda di daerah.

Baca juga: Komisi I DPR dukung perubahan Wantannas menjadi Wankamnas

"Oleh karena itu, kita ingin tahu di Lampung ini pelaksanaan bela negara seperti apa, bila belum dilaksanakan akan diberikan pelatihan secara langsung agar nilai-nilai ini bisa tersampaikan kepada generasi muda. Jadi harapannya generasi muda secara demografi bisa menjaga kewilayahan nya, menjaga aset sumber daya alam," ujarnya.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022