Jakarta (ANTARA) - Perusahaan dituntut memiliki tanggung jawab terhadap sosial maupun lingkungan sekitar di tengah bisnis yang dijalankannya, guna penciptaan kesejahteraan bangsa, dan karena itu perusahaan biasanya menerapkan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR).

PT Pertamina (Persero) Tbk., sebagai perusahaan energi nasional di bawah BUMN, memiliki tujuan strategis dalam program CSR, yakni meningkatkan reputasi dan kredibilitas perseroan melalui kegiatan TJSL yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Untuk mewujudkan tujuan ini, Pertamina mengimplementasikan berbagai strategi besar.

Strategi besar yang dimaksud adalah saling memberi manfaat, berkelanjutan, prioritas wilayah operasi dan daerah terkena dampak, pengembangan energi hijau sebagai tanggung jawab terhadap dampak operasi, serta sosialisasi dan publikasi yang efektif.

Perusahaan milik pemerintah itu telah merancang berbagai program kegiatan yang mewakili empat pilar TJSL perseroan, yaitu Pilar Pertamina Cerdas untuk bidang pendidikan, Pertamina Sehat untuk bidang kesehatan, Pertamina Hijau untuk bidang pelestarian lingkungan, dan Pertamina Berdikari untuk bidang pemberdayaan dan ekonomi.

Melalui pilar pertama, yakni Pertamina Cerdas, perseroan melaksanakan sejumlah program pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) dan lanjutan, pendidikan tinggi, pendidikan non-formal, Kompetisi Sobat Bumi, hingga pendidikan vokasi.

Lewat program pendidikan anak usia dini memberikan kesempatan siswa PAUD di daerah operasi fuel terminal wilayah Operasi Terminal Maos-Marketing Operation Region IV Jawa bagian Tengah untuk memperoleh beasiswa. Sementara para guru dan wali murid di daerah tersebut juga memperoleh pelatihan.

Untuk tingkat pendidikan SD dan lanjutan, perseroan menyelenggarakan kegiatan pendidikan melalui Sekolah Adiwiyata di sejumlah lokasi operasi Pertamina, Program Akademi Sampah di daerah operasi Refinery Unit III Plaju, Palembang, Sekolah Mangrove di RU VI Balongan, Indramayu, dan Program Green Care School di wilayah operasi Integrated Terminal Balikpapan-Marketing Operation Region VI Kalimantan.

Selain itu ada pula beberapa kegiatan lainnya yang bersifat edukatif, seperti Young Innovation Project untuk mendorong ide pemanfaatan energi terbarukan, Program Sigab (Siswa Siaga Bencana) di DPPU Sepinggan Group, dan pengembangan pendidikan bagi suku Talang Mamak di wilayah operasi PT Pertamina EP Field Lirik.

Di tingkat perguruan tinggi, perseroan menyelenggarakan program beasiswa Sobat Bumi bagi beberapa universitas melalui Pertamina Foundation.

Baru-baru ini, Subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menggelar acara PIS Goes To Campus, sebagai salah satu wujud implementasi Program Pertamina Cerdas. Acara kali ini berlangsung di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang pada akhir Oktober 2022.

Dalam momen tersebut, PIS bersama anak usahanya, yakni PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), menjelaskan kepada taruna terkait bisnis perusahaan dan perkembangan kondisi terkini di industri maritim, baik skala nasional maupun global.

Acara PIS Goes To Campus juga memberikan dukungan pendidikan untuk masing-masing institusi, baik dari PIS dan PTK dengan total nilai Rp280 juta.

Kemudian, penyelenggaraan pendidikan non-formal oleh perusahaan pelat merah itu dilakukan dalam bentuk Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar, Pendidikan bagi Suku Anak Dalam di Jambi, pendampingan program Natsir’s English Nature School di Palopo, Sulawesi Selatan, Program Rumah Pintar di Palembang, serta Program pengembangan anak dengan kebutuhan khusus Dreamable di Desa Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.

Adapun Kompetisi Sobat Bumi diselenggarakan untuk mengembangkan bibit unggul Indonesia dalam menciptakan inovasi energi bagi keberlangsungan Bumi. Kompetisi ini sebelumnya dikemas dalam nama Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Kompetisi ditujukan kepada berbagai lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa jenjang S1 maupun S2, pengajar atau akademikus, peneliti, pelaku usaha di bidang energi baru dan terbarukan, maupun pegiat di bidang energi agar mampu berinovasi dan berkontribusi untuk keberlangsungan Bumi.

Selain pendidikan akademik, perusahaan juga mengupayakan pendidikan vokasi dalam rangka mendukung terciptanya peserta didik yang kompeten. Pada tahun 2019, pendidikan vokasi yang dijalankan berupa pelatihan Safetyman and Welder, sebagai salah satu kegiatan CSR dari Proyek New Grass Root Refinery (NGRR)/Kilang di Tuban, Jawa Timur.

Pilar CSR kedua, yakni Pertamina Sehat, memayungi program-program di bidang kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak, dengan program bernama Pertamina Sehati.

Bersama Pertamina Sehati, kesehatan ibu dan anak dalam rangka pencapaian implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) bidang kesehatan, terus menjadi perhatian utama Pertamina. Terdapat tiga program unggulan yang sudah dijalankan, yakni Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu/Polindes/Pusban), penanganan gizi buruk, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pada program Posyandu, perseroan hadir memberikan dukungan pada pelayanan kesehatan tingkat dasar yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan dibantu oleh petugas kesehatan Puskesmas.

Pada tahun 2018 dan 2019, Pertamina telah membina 430 posyandu Polindes/Pusban dengan jumlah penerima manfaat 9.099 orang. Pada 2018, bentuk bantuan yang diberikan berupa relokasi 1 uni Puskesmas Pembantu (Pusban), pembangunan satu unit Pondok Bersalin Desa ​(​​​​​Polindes), bantuan satu paket media informasi kesehatan, serta pemberian dua paket dukungan peralatan untuk masyarakat peduli api.

Selanjutnya, bentuk bantuan di tahun 2019 lebih bervariasi, di antaranya bantuan dua mobil ambulans, pembangunan enam unit kesehatan posyandu/polindes/pusban, satu paket alat kesehatan, penyelenggaraan lomba sehat balita 30 orang, pemantauan kesehatan oleh 35 orang dengan menghasilkan enam anak mendapat pemantauan gizi, serta 25 ibu mendapat pertolongan kemitraan dukun bayi.

Tak hanya dari segi ibu dan anak, edukasi kesehatan terhadap beberapa penyakit yang sedang marak juga dilakukan, salah satunya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju, Palembang (Kilang Pertamina Plaju), dengan memberikan edukasi kesehatan tentang Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kantor Desa Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dalam kesempatan itu, tim TJSL beserta Kesehatan Kilang Pertamina Plaju mengedukasi masyarakat terkait langkah-langkah antisipatif dalam pencegahan DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Desa Sungai Gerong Vhanji Koembara sangat berterima kasih kepada Kilang Pertamina Plaju yang telah mengedukasi warganya perihal kesehatan, utamanya dalam mencegah DBD di desa tersebut.

DBD tengah menjadi isu di desa itu lantaran saat musim hujan, terdapat banyak genangan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Dengan demikian, ia mengajak warganya untuk menjaga kebersihan dan meneruskan serta mengimplementasikan edukasi dari Kilang Pertamina Plaju di tingkat rumah tangga.

Melalui pilar ketiga, yaitu Pertamina Hijau, perseroan melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu Program Keanekaragaman Hayati dan Program Penanaman Bakau.

Program Keanekaragaman Hayati ditujukan untuk melestarikan kekayaan flora dan fauna endemik asli Indonesia, terutama flora dan fauna yang dilindungi. Dalam program ini, Pertamina merancang 16 program keanekaragaman hayati yang menargetkan lebih dari 400 ribu fauna dan flora di seluruh Indonesia.

Pertamina juga memiliki Program Penanaman Bakau di sekitar wilayah operasi perseroan dan anak perusahaan mengingat tanaman bakau mampu memberikan manfaat yang besar, antara lain sebagai habitat beragam hewan laut dan hewan-hewan lainnya, menjadi sumber produk kuliner dan kerajinan, serta sebagai kawasan studi dan migrasi satwa. Pada tahun 2019, Pertamina telah menanam 32 ribu bibit bakau.

Terbaru, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama masyarakat Pulau Semambu melakukan penanaman 200 pohon yang terdiri dari sembilan jenis pohon, di antaranya Duku, Mangga, Mahoni, Trembesi, Beringin, Nangka Mini, Sukun, Sirsak, dan Rambutan.

Dampak dari penanaman pohon ini akan menjadikan udara lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global serta menyerap polusi udara.

Penanaman pohon juga dilakukan di area sekitar tangki timbun Integrated Terminal Palembang dan dilakukan oleh para pekerja Integrated Terminal Palembang. Pemilihan area didasari oleh meningkatnya emisi yang terbuang akibat pembakaran bahan bakar dalam mesin, baik dari kendaraan bermotor maupun genset.

Kemampuan pohon untuk menyerap karbondioksida (CO2) merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi emisi di udara dan mengatasi perubahan iklim. Melalui proses fotosintesis, pohon menyerap CO2, menyimpan karbon, dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Melalui pilar keempat CSR, Pertamina Berdikari membawahi program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, yang diharapkan dapat membangun dan mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Di bawah pilar ini, Pertamina merancang Program Pertamina Village atau Desa Binaan dan Pembinaan ekowisata.

Program Desa Binaan dilakukan untuk memanfaatkan potensi unggulan desa yang terintegrasi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain. Di tahun 2019, Pertamina mengelola sebanyak 62 desa binaan di seluruh Indonesia yang dikembangkan melalui 131 program yang meliputi program pemberdayaan ekonomi, program kesehatan, program lingkungan, dan program pendidikan.

Sementara Program Pengembangan ekowisata merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari kegiatan konservasi alam dan keanekaragaman hayati. Program ini tidak hanya akan menjaga kelestarian alam namun juga akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Dalam hal ini, perusahaan itu menjalankannya bersama-sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), Dinas Lingkungan, dan pemerintah daerah setempat. Hingga akhir tahun 2019, terdapat 2.255 penerima manfaat dari program ekowisata.

Untuk Program Desa Binaan, Pertamina menyelenggarakan pelatihan safetyman sekaligus sosialisasi tanggap darurat untuk pemuda Cilacap, Jawa Tengah pada September 2022, sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran pada masyarakat usia produktif.

Lurah Donan, Kabupaten Cilacap, Tutur, yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan pelatihan yang dijalankan Pertamina dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) wilayahnya.

“Ini merupakan bukti bahwa Pertamina menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasinya,” ungkap Tutur.

 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022