Ukuran dan pengaruhnya membuat kerja sama menjadi hal penting untuk mengatasi tekanan eksistensial dunia seperti kesehatan global, nuklir non-proliferasi, perubahan iklim, dan kehilangan keanekaragaman hayati
Ottawa (ANTARA) - Kanada akan segera mengumumkan strategi Indo-Pasifik baru untuk menantang China terkait isu hak asasi manusia (HAM).

Di samping itu , Kanada akan  bekerja sama dengan perekonomian terbesar kedua dunia itu terkait isu perubahan iklim dan target bersama lainnya, kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Rabu (9/11).

Kanada menganggap hubungan dengan negara-negara Indo-Pasifik sebagai hal vital bagi keamanan nasional serta untuk tujuan ekonomi dan lingkungannya, kata Joly di Toronto menjelang kunjungan resmi ke kawasan itu.

China merupakan "kekuatan global yang semakin disruptif," kata Joly, dan perlu menjadi bagian utama dari strategi Indo-Pasifik yang diharapkan akan diumumkan bulan depan.

Baca juga: China desak Kanada koreksi larangan terhadap Huawei dan ZTE

"Ukuran dan pengaruhnya membuat kerja sama menjadi hal penting untuk mengatasi tekanan eksistensial dunia seperti kesehatan global, nuklir non-proliferasi, perubahan iklim, dan kehilangan keanekaragaman hayati," tambahnya.

Ketegangan diplomatik antara Kanada dan China telah meningkat tajam sejak penahanan pejabat eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018 dan penangkapan dua orang Kanada oleh Beijing terkait tuduhan spionase.

Meski ketegangan telah mereda ketika ketiga orang itu dibebaskan tahun lalu, hubungan kedua negara tetap tegang, dan pernyataan Joly memicu respons dari Beijing pada Kamis.

"Pernyataan yang relevan oleh pihak Kanada bertentangan dengan fakta, penuh bias ideologis, dan tanpa malu-malu ikut campur dalam urusan internal China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam arahan media rutin.

"Mendefinisikan apa yang disebut strategi Indo-Pasifik adalah urusan Kanada sendiri, tetapi apapun strategi regional yang ditawarkan Kanada, prinsipnya harus memberikan manfaat timbal balik dan sama-sama untung, ketimbang merugikan," kata Zhao.

Pada Mei, Ottawa melarang penggunaan perlengkapan 5G dari Huawei, mengkhawatirkan masalah keamanan nasional, dan pekan lalu memerintahkan tiga perusahaan China untuk melakukan divestasi dari tambang mineral yang kritis di Kanada.

Pada pekan ini, Beijing menyanggah tuduhan Perdana Menteri Justin Trudeau bahwa China berusaha mengganggu pemilu di Kanada dan mengatakan bahwa Ottawa harus berhenti membuat pernyataan yang dapat mencederai hubungan kedua negara.

Joly memperingatkan ada risiko jika melakukan bisnis dengan China, memberi tahu warga Kanada "Anda perlu jeli. Keputusan yang Anda buat sebagai pebisnis adalah tanggung jawab Anda sendiri."

Namun, Joly mengatakan bahwa Ottawa melakukan investasi untuk lebih memahami bagaimana "China berpikir, beroperasi dan berencana."

Untuk melakukan itu, Kanada akan menghabiskan dana sebesar 50 juta dolar Kanada (sekitar Rp579,4 miliar) untuk meningkatkan jaringan para ahli China di kedutaan, kata sumber yang mengetahui masalah itu kepada Reuters.

Sejumlah kelompok bisnis menyambut rencana tersebut.

Kamar Dagang Kanada mengatakan bahwa kawasan tersebut memiliki "potensi besar bagi Kanada," dan sejumlah bisnis telah direncanakan untuk bekerja dengan pemerintahan guna membangun aktivitas ekonomi mereka di Indo-Pasifik.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kapal perang AS dan Kanada transit di Selat Taiwan
Baca juga: Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB dipindahkan dari China ke Kanada

Penerjemah: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022