Jakarta (ANTARA) - Emiten properti dan real estat PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) optimistis kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur akan membuat sektor properti di wilayah tersebut makin prospektif, termasuk di Kota Balikpapan.

"Pulihnya pandemi COVID-19 membuat BSBK optimis dan yakin bahwa sektor properti akan menjadi sektor yang prospektif dengan performa terbaik di kota ini. Karena selain menjadi gerbang provinsi, Balikpapan satu-satunya kota di Kaltim yang meraih predikat Kota Layak Huni. Ditambah lagi fungsi Kota Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Direktur Utama BSBK Christopher Sumasto Tjia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Kota Balikpapan merupakan salah satu kota termaju di Kalimantan Timur. Di kota tersebut, terdapat beberapa pusat perbelanjaan modern (Mal) dan Trade Center, diantaranya Plaza Balikpapan, Mal Fantasi, Mal eWalk dan Mal Pentacity milik perseroan.

Adanya Mal dan Trade Center itu, lanjut Christoper, menunjukkan, BSBK sebagai salah satu perusahaan pengembang properti di Kaltim terbukti mampu bersaing dengan perusahaan pengembang properti lainnya yang lebih dulu eksis.

"BSBK menghadirkan kawasan Balikpapan Superblock dengan konsep One Stop Living yang mampu menjadi tolak ukur bagi pengembang properti lainnya. Itu karena BSBK selalu mengidentifikasi kebutuhan konsumen agar bisa memberikan inovasi yang terbaik," ujar Christopher.

Senada dengan Christopher, Direktur BSBK Tjia Daniel Wirawan menyampaikan, penerapan konsep One Stop Living. Artinya, dalam satu kawasan terdapat semua kebutuhan mayarakat seperti sekolah, pusat belanja, perkantoran, tempat hiburan, hunian, fasilitas kesehatan dan perhotelan.

"Konsep One Stop Living ini merupakan strategi utama BSBK. Konsep ini terbukti efektif membuat aktivitas penghuni atau pengunjung menjadi jauh lebih praktis karena fasilitas penunjang di kawasan sangat lengkap," ujar Tjia.

Menurut Tjia, kehadiran IKN mempengaruhi okupansi sewa mal milik BSBK dan jumlah pengunjung. Hal itu terbukti pada periode Oktober 2022 okupansi tersewa mal eWalk meningkat, dari sebelumnya 94,53 persen menjadi 95,89 persen dari luasan nett leaseable area 27.790,95 m2. Sedangkan okupansi tersewa mal pentacity periode Oktober 2022 meningkat, dari sebelumnya 69,33 persen menjadi 82,24 persen dari luasan nett leaseable area 40.943,44 m2.

"Kami memperkirakan hingga akhir tahun 2023 Mal e-Walk okupansi mencapai 100 persen dan Mal Pentacity mencapai 96 persen dengan meningkatnya tenant-tenant yang mau masuk, namun tetap memperhaitkan tenant rasio mix," kata Tjia.

Tjia menambahkan, jumlah pengunjung Mal E-walk 2022 rata-rata per bulan mencapai 573.122, atau meningkat 34,2 persen dari tahun sebelumnya rata-rata per bulan 406.211. Sedangkan jumlah pengunjung mal Pentacity 2022 rata-rata per bulan 546.110, atau tumbuh 57,2 persen dari tahun sebelumnya rata-rata per bulan 347.471.

Adapun untuk traffic kendaraan bermotor mengalami peningkatan pada tahun 2022 dengan jumlah mobil rata-rata setiap bulan 161.109 dibanding tahun sebelumnya 117.382 atau naik sebesar 37,3 persen dan untuk roda dua meningkat pada tahun 2022 dengan jumlah rata-rata per bulan 181.617 dibandingkan dengan tahun sebelumnya 143.480 atau setara dengan 26,6 persen.

Selain itu, lanjut Tjia, hotel juga mengalami peningkatan yang cukup baik, terutama penyewaan ruang meeting dan booking kamar hotel yang otomatis membuat okupansi kamar meningkat.

BSBK sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada Selasa (8/11) lalu.

Dalam aksi korporasi tersebut, BSBK melepas sebanyak 2,75 miliar lembar saham atau 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca IPO. Adapun harga saham IPO BSBK sebesar Rp100 per saham. Dengan demikian. perseroan berhasil menghimpun dana sekitar Rp275 miliar.

Baca juga: Usai IPO, BSBK siapkan Rp100 M tangkap peluang bisnis pengembangan IKN
Baca juga: Kembali cetak ARA, BSBK optimistis prospek saham tetap positif
Baca juga: BSBK alami kelebihan permintaan 25,37 kali saat IPO

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022