Jakarta (ANTARA) - China adalah salah satu pasar ekspor beras terbesar Kamboja. Kamboja mengekspor lebih dari 230.000 ton beras ke China dalam 10 bulan pertama tahun ini, mencakup hampir separuh dari total ekspor negara itu, menurut data dari Federasi Beras Kamboja (Cambodia Rice Federation).

Dalam beberapa tahun terakhir, proyek-proyek besar seperti Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru dan Jalur Kereta China-Laos, serta peningkatan infrastruktur seperti rantai dingin dan penyimpanan dingin, semakin memudahkan produk pertanian dari negara-negara ASEAN untuk memasuki pasar China.

Dalam 10 bulan pertama tahun ini, Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru mencatatkan 621.026 TEU (twenty-foot equivalent unit) peti kemas yang diangkut via jalur kereta dan jalur laut, naik 19,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data terbaru.

Saat ini, lebih dari 640 kategori barang dapat diangkut via jalur kereta dan jalur laut melalui Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru.

Data dari biro Kunming China Railway menunjukkan bahwa total kuantitas kargo yang diangkut melalui Jalur Kereta China-Laos melebihi 10 juta ton per 7 November, dengan volume transportasi kargo lintas batas melampaui 1,8 juta ton dan nilainya mencapai 12 miliar yuan (1 yuan = Rp2.165).

Sejauh ini, 25 daerah setingkat provinsi di China mengoperasikan kereta kargo internasional di Jalur Kereta China-Laos, dan transportasi kargo mencakup beberapa negara termasuk Laos, Thailand, Myanmar, dan Singapura. Muatan kargo diperluas menjadi lebih dari 1.200 kategori, termasuk pupuk kimia, produk elektronik dan fotovoltaik, serta buah-buahan rantai dingin.
 
   INDUSTRI TRADISIONAL DITINGKATKAN


Bagi Narongsak, RCEP dapat mendorong pembentukan dan perluasan industri yang sedang berkembang di kawasan ini serta mendorong transformasi dan peningkatan industri tradisional.

"China adalah pasar ekspor terbesar kami, kami sangat memperhatikan peningkatan kualitas produk dan peningkatan daya saing," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut kini mengekspor daging buah kelapa dan air kelapa yang dikemas dalam botol ke China selain kelapa segar.

"Dahulu, saat kami menanam durian, kami menyirami dan memberinya pupuk hanya berdasarkan pengalaman kami, dan terkadang kami frustrasi karena pohon-pohonnya tidak tumbuh dengan baik," kata pemilik kebun durian asal Malaysia Leong Pui Sam kepada Xinhua.

Sam, yang membudidayakan durian Musang King Malaysia yang terkenal, mengatakan bahwa sejak pertaniannya mengadopsi sistem pertanian pintar yang dikembangkan bersama oleh Regaltech dan Alibaba Cloud, menanam durian kini menjadi jauh lebih hemat biaya dan waktu dengan pengumpulan dan analisis data pintar.

Ouyang Jianbin, manajer umum Zhong Bao (Cambodia) Food Science & Technology Co., Ltd., mengatakan bahwa RCEP kondusif bagi pembangunan industri dan penyesuaian perusahaan pertanian China di Kamboja.

Prosedur yang umumnya diterapkan adalah mengimpor bahan baku terlebih dahulu kemudian mengolahnya, Namun, kini cara tersebut sebagian besar telah berubah menjadi mengolah bahan baku di tempat asal bahan tersebut terlebih dahulu sebelum memperdagangkan produk-produk itu, yang tidak hanya mengoptimalkan bentuk ekonomi regional namun juga mengurangi limbah yang tidak perlu, kata manajer umum itu.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022