Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekali pelatihan keterampilan kepada mantan atlet berprestasi yang telah memasuki masa purnabakti.

Plt. Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Kemenpora Suyadi, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, menuturkan pelatihan tersebut diberikan kepada 30 mantan atlet Komite Paralimpik Nasional (NPC Indonesia).

Ada delapan materi pelatihan yang disampaikan dalam acara yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, Jumat itu, antara lain pengenalan diri, digital marketing, branding, wirausaha, perencanaan keuangan, investasi keuangan, dan money game.

“Jadi pemerintah tidak hanya mendukung atlet yang masih aktif, namun juga mereka yang sudah purnabakti,” ujar Suyadi.

Baca juga: Suharto kenang SEA Games 1997 sukses tanpa APBN

Pelatihan tersebut, lanjut Suyadi, juga dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) terkait kesejahteraan sosial dan jaminan masa depan para mantan atlet demi bisa memenuhi indikator pembekalan keterampilan hidup.

“Semua materi yang akan diberikan selama pelatihan ini hendaknya dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh peserta, para atlet purnabakti,” ucap dia.

Ia menambahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan terus memberikan perhatian kepada atlet Indonesia yang bisa berprestasi. Selain bonus dan beragam penghargaan, pemerintah juga menjamin akan memberikan pelatihan bagi atlet yang sudah pensiun agar mereka dapat terus mengembangkan diri.

“Pemberian penghargaan ini adalah bentuk apresiasi pemerintah yang paling tinggi atas prestasi yang pernah para atlet ukir dahulu, saat mengharumkan nama bangsa di bidang olahraga,” tutup dia.

Baca juga: Olahraga bantu pengembangan karakter sosial dan keterampilan anak

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022