Zurich (ANTARA News) - Sepp Blatter hari Senin melancarkan ofensif terhadap kemungkinan pengaturan pertandingan di putaran final Piala Dunia. Ia mengungkapkan bahwa FIFA akan memprakarsai strategi antijudi dan akan meminta para wasit untuk berjanji bahwa mereka tidak akan terlibat dalam taruhan apapun di putaran final Piala Dunia. Blatter, presiden badan sepakbola dunia, FIFA, mengatakan kepada wartawan bahwa ia secara pribadi akan berbicara dengan ke-23 wasit yang terpilih untuk memimpin pertandngan dalam turnamen yang akan dimulai 9 Juni itu. "Mereka semua akan menandatangani surat untuk menyatakan bahwa mereka, dan keluarga mereka, tidak akan pernah terlibat dalam taruhan apapun atau masalah serupa lainnya," katanya. "Saya akan berbicara dengan mereka sebelum turnamen itu dimulai guna meyakinkan bahwa mereka mengetahui segala sesuatu tentang ini dan mereka akan menjalankan delapan pasal yang dihasilkan pertemuan Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional baru-baru ini. "Akan ada tiga miliar orang yang akan menyaksikan 64 pertandingan ini dan kami harus yakin bahwa para wasit itu akan menjalankan tugas semestinya." Ia menambahkan bahwa ia yakin tidak akan terulang lagi beberapa masalah yang terjadi di putaran final Piala Dunia lalu di Jepang dan Korea Selatan tahun 2002. "Bila ada di antara mereka yang berkelakukan buruk sama sekali, ia akan segera ditangani dan dibuang ke tingkat lainnya." Blatter mengatakan FIFA telah membentuk perusahaan Peringatan Dini GmbH yang berpusat di Swiss untuk bertindak sebagai pengawas perjudian di sepakbola dan untuk mempelajari semua pola dan perilaku. Sekretaris Jenderal FIFA, Urs Linsi mengatakan perusahaan baru tersebut akan mengamati kegiatan taruhan dan perjudian secara menyeluruh di sepakbola dengan perhatian khusus di putaran final Piala Dunia. "Kami akan mempelajari pasar dan mencari tanda-tanda segala sesuatu yang tidak lazim dan bila kami menemukan sesuatu, maka kami akan bertindak sesuai aturan," katanya. "Ini merupakan hal baru bagi kami, suatu sistem baru, dan kami perlu melakukan ini." Blatter mengakui bahwa perjudian merupakan bagian dari masyarakat, tetapi mengatakan perjudian tidak mempunyai tempat di sepakbola. "Masalahnya ialah bahwa sepakbola menjadi korban dari kepopulerannya sendiri," katanya, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006