Keuangan menawarkan peluang baru untuk membangun ketahanan, menghadapi guncangan, dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih sejahtera
Jakarta (ANTARA) - Jasa keuangan digital dapat memperkuat ketahanan ekonomi di tengah krisis yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, kata Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keuangan Inklusif bagi Pembangunan (UNSGSA) Yang Mulia Ratu Maxima dari Belanda.

"Keuangan menawarkan peluang baru untuk membangun ketahanan, menghadapi guncangan, dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih sejahtera," kata Ratu Maxima dalam B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin.

Ia mengatakan selama satu dekade terakhir, seperempat populasi dunia telah memperoleh akses terhadap jasa keuangan digital.


Baca juga: Presiden Jokowi paparkan ekonomi RI terus tumbuh di tengah krisis

Selama bertugas sebagai advokat khusus Sekjen PBB, ia melihat ada perbedaan besar yang dicapai oleh infrastruktur digital inklusif bersama dengan jasa keuangan digital bagi para pelaku usaha kecil.

Misalnya adalah jutaan pengusaha kecil yang saat ini dapat melakukan transaksi mereka melalui jasa keuangan digital selama pandemi COVID-19.

Sejumlah pemerintahan juga menyalurkan bantuan darurat secara digital langsung kepada jutaan rumah tangga yang rentan terdampak krisis.


Baca juga: Industri serat lansir strategi dukung ekonomi berkelanjutan di B20

Selain untuk pembayaran, tabungan, asuransi dan kredit juga merupakan jenis jasa keuangan digital yang dibutuhkan oleh individu, rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari manfaat ekonomi digital selama pandemi.

Terlepas dari manfaat-manfaat tersebut, ia menekankan perlu ada komitmen yang berkelanjutan untuk membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif, aman dan berkeadilan.

"Konektivitas yang lebih besar dan ID digital memungkinkan akses kepada jasa keuangan bagi jutaan orang yang sebelumnya tertinggal," katanya.

Persaingan yang adil dan sistem pembayaran yang integral, keamanan siber, perlindungan konsumen, tata kelola data dan literasi digital juga dibutuhkan untuk membantu komunitas yang terpinggirkan memperoleh akses jasa keuangan digital dengan baik, kata dia lebih lanjut.


Baca juga: KTT B20 hasilkan komunike dan 25 rekomendasi kebijakan

Baca juga: Sri Mulyani: Forum B20 Presidensi RI lunakkan ketegangan geopolitik

Pewarta: Katriana
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022