harus seimbang antara transisi energi dan ketersediaan energi
Bandung (ANTARA) - Dosen Praktisi Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Agung Wicaksono sukses merampungkan tugas sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas Energi Berkelanjutan dan Iklim di B20, pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 2022, di Bali.

Bersama enam gugus tugas lain di B20 (Business 20 sebagai mitra dialog G20), gugus tugas Agung Wicaksono, telah menyerahkan kesepakatan antara pelaku bisnis dari negara-negara anggota G20 diwakili Shinta Kamdani Chair B20 kepada Presiden Joko Widodo, Presiden G20 2022.

"Komunike B20 itu menjadi bahan masukan kebijakan dalam KTT G20 pada 15-16 November 2022 di Bali. Setelah Komunike B20 itu kemudian para anggota G20 sepakat melakukan deklarasi bersama sebanyak 52 poin, yang disebut G20 Bali Leaders Declaration pada 16 November 2022," kata Agung Wicaksono, dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Kamis.

Baca juga: Gugus Tugas Digitalisasi B20 fokus atasi kesenjangan digital
Baca juga: Kadin bawa materi Business 20 di World Economic Forum

Menurut Agung, Gugus Tugas B20 yang dipimpin oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah menghasilkan rekomendasi kebijakan dan aksi bisnis.

Salah satu aksi bisnis yang disepakati adalah, PT Jababeka Infrastruktur bersama Pertamina dan sejumlah anchor tenant Jababeka seperti Unilever, Loreal, dan Hitachi, berkomitmen mewujudkan kawasan industri Jababeka mencapai emisi nol karbon selambat-lambatnya pada 2050.

"Ini komitmen pertama di Asia Tenggara dari sebuah kawasan industri," kata Agung, yang juga menjabat Managing Director Jababeka Infrastruktur.

Baca juga: B20 Sustainability 4.0 Awards tingkatkan praktik keberlanjutan
Baca juga: Kadin dorong UMKM dukung transisi energi dalam pertemuan Business 20

Dia mengatakan sebanyak 150 perusahaan dari 17 negara anggota G20 di Taskforce Energy B20 sepakat mendorong transisi energi yang berkeadilan, teratur, dan terjangkau dan jangan sampai transisi energi malah membuat entitas bisnis kehilangan pendapatan secara ekonomi, apalagi sampai masyarakat kesulitan mengakses energi.

"Harus seimbang antara transisi energi dan ketersediaan energi. Saran Mitsubishi Heavy Industries misalnya sebagai salah satu Co-Chair gugus tugas dari Jepang, transisi bertahap melalui penggunaan gas dan nuklir, yang kendati belum terbarukan (green), tapi lebih bersih (clean)," kata Agung merupakan dosen dari kelompok keahlian People and Knowledge Management di SBM ITB.

​​​​​​Menurut Agung, dalam perundingan B20, yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu, beberapa akademisi juga terlibat memberikan masukannya seperti Prof Togar Simatupang, guru besar pada kelompok keahlian Operation and Performance Management SBM ITB.

Prof Togar Simatupang ikut menghadiri seminar B20 Task Force Energy Sustainability and Climate bekerja sama dengan BKTI PII (Persatuan Insinyur Indonesia) beberapa pekan lalu.

Baca juga: Dialog B20 tekankan transisi energi yang berkeadilan dan inklusif

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022