Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati meminta pemerintah setempat segera menyelesaikan penanganan bencana banjir di kawasan selatan dampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.

Akhir Nuryati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan dua hari lalu, dirinya meninjau lokasi langganan banjir di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta, tepatnya di Desa/Kalurahan Kebonrejo.

"Kami minta Pemkab Kulon Progo serius berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi lain untuk segera menuntaskan penanganan kawasan selatan dampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta," kata Akhid Nuryati.

Ia mengatakan kawasan selatan yang menjadi langganan banjir, yakni Kecamatan/Kapanewon Panjatan, dan Temon. Dengan adanya pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, setiap hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama, pasti terjadi banjir.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo diminta gerak cepat atasi banjir kawasan bandara

Baca juga: Pemkab sebut pengendalian banjir selatan Jawa turunkan durasi banjir


Untuk itu, ia meminta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), dan PT PP yang bertanggung jawab atas program penanganan banjir selatan selalu berkoordinasi dengan wilayah yang berketempatan atau pun berpotensi banjir.

"Menurut hemat kami perlu ada sinergi  penanganan banjir di kawasan selatan, khusus kawasan bandara yang sering banjir bila ada hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama," katanya.

Kepala Desa/Lurah Kebonrejo Sao Wijaya Wiwaana Ilaria mengatakan dirinya menyampaikan aspirasi warga atas banjir di wilayahnya kepada Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati.

"Beliau sangat cepat dalam menanggapi keluhan kami dan segera mempertemukan pihak-pihak terkait guna penanganan dan pencegahan kerawanan banjir dan tidak lanjut penanganannya," katanya.

Sao Wijaya mengatakan ketua dewan juga terjun langsung ke lokasi terdampak banjir bersama pihak-pihak terkait sehingga benar-benar tahu kondisi nyata yang ada di lapangan, penanganan banjir pada saat proyek harus dapat dikomunikasikan lintas sektoral serta kelurahan supaya semua dapat dicari solusi yang terbaik untuk bersama.

"Ke depan, ketua dewan juga akan mempertemukan lurah-lurah (kepala desa) yang menjadi lokasi proyek pengendalian banjir YIA guna membicarakan masalah banjir ," katanya.

Sementara itu, Kaur Umum dan Perencanaan Desa Kebonrejo Nissi Wardoyo mengatakan banjir sering terjadi di bagian selatan Kelurahan Kebonrejo terutama di Padukuhan Seling yang mengakibatkan lahan pertanian sering tergenang dan sebagian gagal panen. Bahkan akhir-akhir ini meluas sampai pemukiman warga Seling.

Kebonrejo diapit dua sungai yaitu Sungai Seling dan Sungai Turi, dan ketika banjir mengakibatkan beberapa tanggul longsor.

"Saat ini sudah mulai dikerjakan program penanganan banjir di sekitar Bandara YIA. Harapannya banjir bisa tertangani dan petani bisa panen dan banjir tidak meluas ke pemukiman," katanya.*

Baca juga: Puluhan rumah di Kulon Progo terendam banjir

Baca juga: DPRD Kulon Progo minta DPUPKP kaji pembangunan embung kawasan YIA

Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022