Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya alih fungsi lahan berkaitan dengan rencana pembangunan 1.000 kilometer jalan tol di Pulau Jawa dengan mempersiapkan areal di luar Pulau Jawa. "Kemungkinan sekitar 20.000 - 30.000 hektar sawah teknis akan beralih fungsi, sehingga harus dilakukan ekstensifikasi di luar Jawa," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Jakarta, Kamis. Menurut Menteri PU, berdasarkan hasil kajian, Sumatera dan Sulawesi merupakan kawasan yang tepat untuk ekstensifikasi sawah teknis menggantikan Pulau Jawa. "Hal ini karena dari segi kualitas air, lahan, serta sumber daya manusia dua pulau tersebut sangat tepat dikembangkan sawah irigasi. Sementara itu, untuk 2005, Departemen Pekerjaan Umum telah merehabilitasi irigasi 200.000 hektar lahan di seluruh Indonesia. Serta merencanakan untuk membangun 700.000 hektar jaringan irigasi baru. Saat ini jaringan irigasi teknis yang dimiliki Indonesia mampu mengairi persawahan seluas 6,7 juta hektar guna mendukung ketahanan pangan nasional. Di samping melakukan pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi, dalam rencana strategis tahun 2005-2009 juga akan dilakukan rehabilitasi terhadap 2,6 juta ha jaringan irigasi yang mengalami kerusakan. Jaringan irigasi yang baik diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada pangan berdasarkan tolak ukur swasembada pangan tahun 2004 dengan produksi pangan 54 juta ton dengan luas areal tanam 11,9 juta hektar dan laju pertumbuhan lahan (peningkatan kebutuhan pangan yang dihitung dari tahun ke tahun berdasarkan jumlah penduduk, pola makan dsb.) 1,44 persen. Berdasarkan data, pembangunan jaringan irigasi di Indonesia masih "jalan ditempat" dibandingkan dengan negara lain, seperti China dan India. Luas jaringan irigasi yang dimiliki China pada 1999 mencapai 54 juta hektar dan India 59 juta hektar. Kemudian pada 2005, China menambah jaringan irigasinya menjadi 94 juta hektar dan India 75 hektar. (*)

Copyright © ANTARA 2006