curah hujan tinggi dan debit air naik memicu terjadinya longsor susulan
Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan perbaikan tiga titik bencana longsor akibat peningkatan eskalasi potensi bencana hidrometeorologi dengan terjadinya hujan deras dan angin kencang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Selasa, mengatakan, tiga titik bencana longsor itu ada di Lingkungan Tegal, Karang Baru, dan Perigi Kelurahan Dasan Agung.

"Ketiga titik itu sudah kita asesmen, tinggal kita siapkan penanganan perbaikan secara teknis," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, tiga bencana longsor tersebut terjadi selama bulan November 2022, dipicu karena terjadinya peningkatan potensi bencana hidrometeorologi mendekati puncak musim hujan pada Desember 2022.

"Alhamdulillah, dari tiga titik bencana longsor itu tidak ada korban jiwa dan materi, yang yang rusak hanya fasilitas umum," katanya.

Baca juga: Pembangunan titik kumpul bencana di Mataram capai 90 persen
Baca juga: DKP Mataram siapkan beras cadangan pangan untuk korban bencana

Dari asesmen kejadian longsor di Lingkungan Tegal dipicu karena tingginya debit air Kali Songkang, sehingga merusak tebing. Lokasi longsor di Tegal ini sebenarnya sekarang sedang perbaikan akibat longsor tahun lalu.

"Tapi karena akhir-akhir ini curah hujan tinggi dan debit air naik memicu terjadinya longsor susulan," katanya.

Begitu juga pemicu longsor di Karang Baru, karena tingginya debit air Sungai Jangkuk di samping Jembatan Gantung dan jembatan permanen, memicu kerusakan pada bronjong sehingga aspal turun dan pecah.

Sedangkan longsor di Lingkungan Perigi Dasan Agung terjadi karena air hujan di areal publik itu tidak bisa mengalir, sehingga saat terjadi hujan deras dan kencang, tembok pembatas roboh dan menimpa rumah warga, namun tidak sampai roboh.

"Ketiga titik lokasi longsor itu sudah kita asesmen, dan tinggal kita koordinasikan untuk penangan secara teknis dengan OPD terkait salah satunya Dinas PUPR," katanya.

Baca juga: Mitigasi Bencana di KEK Mandalika jelang WSBK diperkuat
Baca juga: Angin kencang menumbangkan pepohonan di Mataram

Untuk anggaran, akan menggunakan dana tanggap darurat. Tapi khusus untuk di Lingkungan Perigi, akan menggunakan ada aspirasi DPRD Kota Mataram karena ruang publik tersebut sebelumnya juga dibangun dari dana aspirasi salah satu anggota DPRD setempat.

Lebih jauh Mahfuddin mengatakan, selain terjadi tiga titik longsor, selama bulan November ini juga telah terjadi tiga titik bencana angin puting beliung, dan belasan titik pohon tumbang.

"Karenanya, kita mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR minta DPR dan Pemerintah buat sistem mitigasi bencana

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022