Sebanyak 62,5 persen setuju PSSI menyelenggarakan KLB untuk mengganti ketua umum
Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Polling Institute menyatakan bahwa, berdasarkan hasil survei mereka, mayoritas masyarakat mendukung PSSI menggelar kongres luar biasa (KLB) dan menolak jika PSSI dibekukan usai Tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Sebanyak 62,5 persen setuju PSSI menyelenggarakan KLB untuk mengganti ketua umum. Lalu, sebanyak 52,5 persen tidak setuju jika PSSI dibekukan," ujar peneliti Polling Institute Muhamad Akib, dalam pemaparan hasil survei berjudul "Suksesi dan Kinerja PSSI: Persepsi dan Evaluasi Publik", yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Survei tersebut dilakukan Polling Institute kepada 1.205 orang dalam rentang waktu 10-15 November 2022 melalui telepon.

Baca juga: Kemenpora sebut transformasi PSSI di bawah pengawasan FIFA

Responden yang mereka pilih adalah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan berlokasi di seluruh provinsi di Indonesia

Menurut Akib, pihaknya memprediksi, keinginan masyakarat agar PSSI melaksanakan KLB untuk mengganti jajaran petinggi PSSI saat ini, yang dipimpin Ketua Umum Mochamad Iriawan, timbul dari keresahan akibat peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Berdasarkan survei Polling Institute juga, sebanyak 7,9 persen responden menganggap PSSI bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

Akan tetapi, jumlah itu lebih kecil dari mereka yang menganggap aparat kepolisian harus bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya, yakni 36,9 persen responden. Di bawah itu, sebanyak 22,2 persen responden menganggap penyelenggara liga dan suporter (11,5 persen responden) bertanggung jawab atas peristiwa Kanjuruhan itu.

Baca juga: PSSI: Rakor soal kelanjutan Liga 1 digelar Jumat di Kemenpora

Sementara soal 52,5 persen responden yang tidak setuju PSSI dibekukan, Muhamad Akib menyebut bahwa hal itu kemungkinan lantaran masyarakat mengetahui bahwa pembekuan PSSI dapat mengakibatkan seluruh kompetisi, termasuk liga, dan kegiatan sepak bola nasional akan berhenti.

Satu lagi yang dipaparkan dalam hasil survei itu, ternyata sebanyak 44,6 persen responden mengatakan cukup puas dengan kinerja PSSI, kemudian 6,4 persen sangat puas. Yang kurang puas 28,3 persen, kemudian sangat puas 7,5 persen.

Adapun yang dinilai "cukup puas" oleh responden Polling Institute yakni PSSI bisa menghasilkan atlet-atlet berkualitas, membentuk timnas yang berkualitas dan berprestasi, mempromosikan sepak bola dengan semangat fair play, persatuan, pendidikan, budaya dan nilai-nilai kemanusiaan, mengembangkan sepak bola Indonesia yang maju, modern, profesional dan menjunjung sportivitas serta, terakhir, mengatur dan/atau mengoordinasikan seluruh kompetisi dan turnamen.

Baca juga: PSSI tegaskan ikuti masukan FIFA terkait jadwal KLB

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022